“ Nuduh gimana? Kamu kan tadi asik banget nyatet kelihatannya ngerti tuh tentang apa yang diajar. “
“ Nah tuh kamu nuduh lagi. Jangan semabrang nuduh donk, siapa bilang aku nyatet pelajaran?”
“ lha terus? Apa yang kamu tulis tadi? “
“ Oh itu , hanya beberapa puisi untuk cewek yang lagi kukejar. Udah ya ini puisi khusus buat cewek gw ga boleh di sebar – sebar .”kata Levi sambil melangkah pergi
“ Dasar siapa juga yang doyan ama puisi “ dengus Terry dalam hati
Terry kembali ngelamun, tetap sambil pura- pura nyatet. Namun saat dia menoleh ke kiri, Terry mendapati pemandangan yang membuatnya kagum, plus kaget. Ia melihat Candra lagi dengan seriusnya nyatet, dan memperhatikan penjelasan Pak Sap, Bahkan pake acara angguk – angguk kepala. Terry tidak menyangka kalau Candra termasuk anak yang rajin dan pandai. Maklum tampang Candra sama sekali tidak mengesankan kalau dia tipe anak yang rajin. Terry jadi penasaran gimana catatan Candra, ia menggeser bangkunya perlahan. Kalau gesernya kencang – kencang bisa – bisa ketahuan Pak Sap dan akhirnya dia digeser keluar sama Pak Sap.
Hup !!
Terry sukses menggeser kursinya lebih dekat Candra. Terry tidak menyia – nyiakan kesempatan yang sudah datang, ia langsung mengintip catatan Candra. Spontan Terry tertawa sambil ngikik, dan sensor Pak Sap langsung mendengar tawa Terry. Terry juga langsung sadar dan menutup mulutnya, tapi telat
“ Hei yu yang disitu , apa yang lucu? Yu kira I ngelawak di depan? “ Tegur Pak Sap
Terry sudah pasrah bakal di usir, tapi untunglah Pak Sap hari ini lagi berbaik hati tidak mengeluarkan Terry hanya menegur sedikit, mungkin ini hari ulang tahunnya kali. Tapi Terry tidak ambil pusing, yang penting dia selamat dari hukuman dikeluarkan dari kelas. Penasaran apa yang dilihat Terry dalam catatan candra? Ya ternyata seperti juga levi, Candra tidak mencatet pelajaran melainkan keluh kesah seperti
“ Asem lama banget “