Mohon tunggu...
Giande HIkki
Giande HIkki Mohon Tunggu... -

seorang pengangguran yang demen nulis dan nonton

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Madcow (Terry and Pren Series)

16 Maret 2011   02:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:45 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Matematika, pada tahu kan pelajaran satu ini. Mata pelajaran yang selalu menjadi momok bagi banyak orang. Coba saja liat dari namanya M A T E MA T I K A, tersusun dari MATE ditambah MATI ditambah Ka. Mengerikan bukan fakta yang tersimpan dalam namanya. Nama matematikan seakan – akan menyuruhorang belajar Mate sampai Mati , syukur – syukur isa ngerti, tahu , hapal. Tapi Matematikan ini juga menjadi berkah bagi banyak orang loh, kenapa? Banyak orang jadi guru mendapat pemasukan tambahan dengan memberi les pelajaran tersebut, matematika memang favorit di dunia Kursus, Les, belajar kelompok dan sebagainya.

“ Riset membuktikan dari 10 anak yang di tanya, ada 11 anak yang mengatakan benci dengan pelajaran matematika. “ Terry mengemukakan teorinya

“ Loh kok bisa 11 Ter? Kan yang di tanya cuman 10. “ tanya Andre kebingungan

“ Ya bisa , yang lakukan riset itu saya, dari 10 orang yang gw tanya, semua bilang ga suka matematika termasuk Saya jadi ada 11 orang. “ Jawab Terry polos

Walaupun tidak suka Terry tetap harus ketemu dengan pelajaran yang dibencinya dikuliah, berhubung jurusan yang dia ambil adalah jurusan teknik, yang kental dengan suasana matematika. Memang di perkuliahan nama matematika juga berevolusi jadi kalkulus, ataupun matematika teknik, tapi yakinlah perubahan nama itu tidak berarti banyak bahkan dengan ditambah kata “teknik” di depan “ matematika “ pelajaran yang diajarkan jauh lebih gampang….gampang membuat orang stress sampe bunuh diri. Mata kuliah ini memang menjadi momok menakutkan buat mahasiswa teknik sama seperti jaman kelulusan SMA, pelajaran matematika menjadi biang banyak siswa tidak lulus demikian juga saat kuliah, mata kuliah ini sering menjadi biang masalah yang menahan mahasiswa untuk di wisuda walaupun telah menyelesaikan TA ataupun Skripsi. Satu lagi fakta tidak menyenangkan tentang mata pelajaran atau mata kuliah matematika adalah guru atau dosen yang mengajar selalu saja killer abis. Dan saat ini Terry sedang kuliah Kalkulus dengan dosen paling killer di jurusannya. Pak Saptono atau biasa dipanggil Pak Sap memang dosen yang paling disiplin, dan killer. Ia tidak segan – segan mengeluarkan mahasiswa yang ribut pada saat ia mengajar. Memang dikeluarkan lebih enak, tidak terbeban lagi oleh pelajaran kalkulus itu tapi efeknya kalau sampai 3 kali dikeluarkan paksa artinya sampai jumpa lagi dengan pak Sap di semester depan.  Suasana mata kuliah kalkulus oleh Pak Sap benar – benar berat, rasanya seperti di penjara, suasana mencekam terasa sekali. Ditambah lagi penjelasan Pak Sap susah sekali dimengerti. Pernah satu kali Terr berusaha konsentrasi penuh mengikuti pelajran Pak Sap ini, dan hasilnya 2 hari 2 malam kepalanya nyut – nyutan, jadi sekarang Terry lebih memilih duduk manis, sambil pura – pura catet tapi pikirannya melayang. Dan untuk menghadapi ujiannya , Terry berharap pada anak – anak pintar seperti Filix mau mengajarinya sebelum tes diadakan.

“ Yu yang di pojok sudah ngerti? Kalau mau talking – talking di luar saja. “ Semprot Pak Sap dengan logat khas kebarat -  baratan.

Jimmy dan Hermen yang merasa di semprot langsung manyun dan pura – pura sibuk nyatet. Untung saja Pak Sap masih berbaik hati tidak meneruskan tegurannya, ia kembali menerangkan pelajaran. Terry hanya cekikikan melihat kedua temannya itu. Seperti yang sudah dikatakan suasana kuliah Pak Sap memang menegangkan, seperti penjara, lengah sedikit maka maut sudah menunggu. Waktu berjalan sangat lambat, setiap detik terasa sekali. Terry kembali dalam lamunannya, ia melihat sekelilingnya. Rata – rata teman sekelas Terry tampak tersiksa hanya sebagian kecil mahluk – mahluk rajin yang dengan mata berbinar masih sanggup mendengarkan ceramah pak Sap, ya itu golongan pintar yang duduk di depan. Selain itu? Semua tersiksa. Andhi salah satu teman Terry yang duduk di sebelah Terry tampak komat – kamit pelan. Terry berusaha mendengar apa yang diucapkan Andhi

“ Ya Tuhan, ampunilah daku, Ya Tuhan percepatlah waktu ini, Ya Tuhan apa salahku sehingga aku terjebak dalam ruangan ini. “ Gumam Andhi dalam komat – kamit doanya

Terry berusaha menahan senyumnya agar tidak terdeteksi oleh sensor Pak Sap. Dasar tuh anak memang suka berlebihan , tapi sebenarnya ga juga. Kuliah Kalkulus ini benar- benar menyiksa. Peraturan tidak tertulis Pak Sap begitu banyak, seperti tidak boleh bicara atau ribut, kecuali mau bertanya yang penting, tidak boleh gerak – gerak apalagi lari – lari dalam kelas, ga boleh bersendawa apalagi perut krucukan, gak boleh tidur, ga boleh ini, ga boleh itu, tapi untunglah bernapas masih diperbolehkan. Terry mengalihkan pandangannya ke depan, Tampak Levi lagi asik mencatat , tapi terry berani taruhan kalau Levi itu cuman asal nyatat, tapi ga ngerti apa – apa. Pernah Terry iseng – iseng tanya Levi setelah kelar kuliah.

“ Wah Lev, kamu ngerti yang tadi diajarkan pak Sap? “

“  Wah Ter kamu jangan nuduh yang gak – gak donk “ Jawab Levi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun