Mohon tunggu...
Cataleya Arojali
Cataleya Arojali Mohon Tunggu... Buruh -

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Kucing Melly yang Cemumut (1, 2, dan 3)

16 April 2016   22:01 Diperbarui: 4 Mei 2016   18:53 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Eeengggg.....

Si Betina menggereng. Bulu-bulunya kembali berdiri. Cuma berdirinya bukan karena takut guntur, tapi karena menampakkan wajah jutek pada si jantan.

"Aku tidak suka sama kamu. Kamu sudah tua!" kembali sang Betina menyentak. "Cari tempat yang lain, untuk kamu berteduh." Sang Betina menoleh kekiri, karena sekilat ada suara gegusrakan di sampah yang berceceran di kubang tanah.

"Tikus!!!" batinnya.

Duaaar .....

"Eh copot. Eh copot!" latah betina terkejut ketika guntur kembali menggelegar tiba-tiba.

Sang Jantan melihat itu jadi tertawa mengikik. "Xixixixi... Kaget nih yee ...!" kelakar sang jantan tertawa sambil memegang perutnya karena gelitik melihat kelakuan sang betina ketika latah mendengar guntur. "Muda-muda sudah punya penyakit latah loe xixixi...."

"Eh jelek! Sana pergi dari hadapanku!" usir sang Betina semakin kesal melihat sang Jantan malah menertawakannya. "Eh kucing tua! Seharusnya tau diri sama umur. Tampangmu sudah beberapa kali kawin, masih genit aja!" Sang Betina menghardik dengan sinis. Ia duduk dengan perutnya. Ia tahu, kalau sang Jantan tidak akan menghampirinya, karena hujan semakin deras. 

Melly .... Melly ... dimana kamuu ... ?

Terdengar suara manusia berkelamin wanita sedang celingak-celinguk di depan pintu sambil memanggil nama Melly.

"Siapa Melly?" gumam kucing Betina yang masih duduk di atas perutnya dengan tangan disilangkan lalu ditindih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun