Sedangkan Proyek PSSI Baretti adalah program pengembangan pemain kelompok usia 16 (U-16) yang juga dilakukan di Italia pada 1995/1996. Proyek ini adalah kelanjutan dari PSSI Primavera.
Dari proyek PSSI Primavera Sendiri, lahir beberapa nama pemain yang kelak mendapatkan “bintangnya” di kancah Sepak bola Tanah Air. Bahkan beberapa diantaranya sempat bergabung dengan klub Luar Negeri sebagai Pemain Abroad.
Diantara Pemain Abroad ini adalah Kurnia Sandi yang bergabung di Sampdoria (1995/1996), Bima Sakti Tukiman di Helsingborg IF (1995/1996), dan Kurniawan Dwi Yulianto di FC Luzern (1994/1995). Nama terakhir bahkan baru saja mendapatkan kontrak dari klub Serie B, Como 1907, sebagai Assisten Pelatih.
(Baca Juga: Kurniawan dan Jejak Para Pelatih Indonesia di Mancanegara)
Dari seorang Franz Beckenbauer, kita bisa belajar bahwa serumit-rumitnya pembangunan dan pengembangan sepak bola di sebuah Negara, akan berhasil dilakukan jika melalui proses dan progres yang jelas serta berkesinambungan. Tentunya, keseriusan adalah faktor yang paling mendasar dalam membangun ekosistem Sepak bola yang baik dan berkembang.
Dan untuk menuju progres yang baik, dalam menciptakan sebuah Tim yang memiliki masa depan yang cerah, salah satu prosesnya bisa dimulai dari pengembangan pemain muda. Karena secara Filosofi dan Teknik, pemain muda masih punya cukup banyak kesempatan dan waktu untuk berkembang. Pembentukan karakter dan mental juga akan lebih mudah dibentuk ketika seorang pemain ada di usia muda.
Jikapun diperlukan sebuah Revolusi dalam membentuk dan membangun Ekosistem sepak bola yang baik dan berkembang, maka pengembangan pemain muda adalah gerbangnya.
(Sumber: bola.kompas.com ; historia.id ; bola.com ; transfermarkt.com ; goal.com ; panditfootball.com)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI