Mohon tunggu...
Candra D Adam
Candra D Adam Mohon Tunggu... Lainnya - The Man From Nowhere

Pecinta Sepak Bola - Penulis (ke)Lepas(an)

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sikap "Kontra-revolusioner" Haruna Soemitro, hingga Saran Franz Beckenbauer untuk PSSI

22 Januari 2022   04:43 Diperbarui: 28 Januari 2022   03:33 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Haruna Soemitro. (Dok. klikjatim.com)

Soal posisi mana yang akan Tae-Yong isi dengan Pemain hasil Naturalisasi, untuk saya pribadi, itu adalah hak prerogratif Tae-Yong sebagai Pelatih Kepala. 

Karena soal posisi pemain adalah bagian dari strategi yang juga menjadi domain dari Staf Pelatih. Sebagai pecinta dan penikmat Timnas Indonesia, saya hanya bisa berharap yang terbaik dari Proyek Naturalisasi ini.

Dari Der Kaiser untuk Sepak Bola Indonesia

Panjang lebar membahas soal Haruna dan Shin Tae-Yong. Jika kita membahas soal pengembangan sepak bola Indonesia lewat pemaian muda, khususnya untuk Timnas, tentunya kita tidak boleh lupa dengan Seorang Legenda hidup dari Tanah Bavaria. The One and Only, Franz Anton Beckenbauer.

Dan kenapa tiba-tiba saya ajak anda bahas Beckenbauer? Karena ternyata Der Kaiser, pernah memberikan saran yang berupa rekomendasi untuk PSSI dalam rangka perbaikan dan pengembangan kualitas sepak bola Indonesia.

Mengutip Biografi Azwar Anas (Ketua Umum PSSI 1991-1999) ''Teladan dari Ranah Minang'', Proyek Primavera memakan dana sekitar Rp8 miliar, bersama Proyek Primavera ada juga Proyek Baretti serta Pendidikan Calon Pelatih ke Eropa. Bersama 22 pemain dari kelompok umur 17-21, tiga pelatih juga diberangkatkan. 

Proyek tersebut dicetuskan bedasarkan rangkuman rekomendasi Franz Beckenbaur, Legenda Timnas Jerman dan Bayern Munchen, yang diundang Azwar Anas ke Indonesia.

"Sesuai rekomendasi Beckenbauer, beberapa langkah diambil PSSI untuk meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia, pertama mendatangkan instuktur untuk para pelatih, pelatihan wasit-wasit, mendidik calon timnas di Eropa, serta membentuk kesebelasan Primavera dan Baretti (kelompok umur 15-17 tahun) mereka dilatih di (akademi) klub Sampdoria," ungkap Abrar Yusra, penulis biografi Azwar Anas, mengutip Historia.id.

Jika kita mundur jauh ke belakang, tentang Proyek PSSI Primavera dan PSSI Baretti, pertama dimulai adalah pada tahun 1993. PSSI Primavera sendiri adalah program pengembangan pemain muda, hasil kerjasama antara PSSI dengan salah satu klub Serie A dari Genoa yang saat itu punya nama besar, yaitu Sampdoria. Proyek ini juga didanai oleh Pengusaha Indonesia yang sekaligus Pecinta Sepak bola, yaitu Nirwan Dermawan Bakrie.

Dalam Proyek PSSI Primavera, PSSI mengirimkan sebanyak 27 pemain muda dalam 2 gelombang, yang kemudian disebut PSSI Primavera I (1993/1994) dan PSSI Primavera II (1994/1995). Para pemain muda ini di kirim ke markas Il Samp di Genoa, untuk kemudian dimasukkan kedalam Skuad Sampdoria U-19, yang akan diikutkan dalam Kompetisi Primavera (Campionato Nazionale Primavera) musim 1993/1994 dan 1994/1995.

(Baca Juga: Pemain Abroad: Kisah Petualangan Para Agen Perubahan Sepak Bola Indonesia)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun