Dari segi bisnis, apalagi di era sosial media seperti sekarang, eksposur terhadap sebuah klub adalah modal penting untuk melebarkan basis fans sekaligus menjangkau "pasar jualan" yang lebih luas. Belum lagi kerjasama antar dua klub yang berhasil melakukan persetujuan transfer pemain. Baik dalam hal bisnis atau pengembangan pemain muda, sangat bisa dijalin dan dikembangkan.
Kita bisa mengambil contoh bagaimana Klub-klub di Liga Brazil, yang para pemainnya dikontrak oleh Klub dari Liga-liga Top di Eropa. Klub-klub semacam Santos FC, Sao Paulo FC, SC Corinthians, Gremio, Atletico Mineiro, Fluminense FC, dan lainnya, punya eksposure tinggi ketika berhasil "mengirim" pemain-pemainnya ke Liga-liga Top Eropa.Â
Publik sepak bola tentu mengenal para Pemain Abroad dari Brazil seperti Diego Ribas, Neymar Junior, Carlos Dunga, Robinho, Ronaldo Nazario, Nelson Dida, Ronaldinho, Diego Costa, Marcelo, Thiago Silva, dll. Mereka adalah para pemain kelas dunia yang mampu menaklukkan Liga-liga Top Eropa, dan banyak diantara mereka mampu meraih juara UEFA Champions League bersama klub yang dibela.
Para pemain Abroad dari Brazil ini, tidak hanya berjasa terhadap klub-klub Liga Brazil yang mereka tinggalkan. Kenyataanya mereka mampu melambungkan nama Negara Brazil sebagai "Pabrik Pesepakbola" terbaik di dunia. Bahkan mereka juga mampu beberapa kali menempatkan Timnas Brazil sebagai Timnas terbaik di level kompetisi tertinggi antar negara di dunia, FIFA World Cup.
Pada kenyataannya, klub-klub Brazil yang mengirimkan pemain-pemain potensialnya ke Liga luar, nyatanya tetap mampu bersaing di dalam kompetisi Liga mereka. Bahkan mereka mampu unjuk gigi dalam Kompetisi Antar Klub Dunia, FIFA Club World Cup.
Klub-klub Indonesia mungkin harus belajar banyak kepada klub di Liga-liga Amerika Selatan (CONMEBOL), yang banyak mengirimkan Pemain Abroad ke Liga-liga luar, bahkan Liga-liga Top di Eropa.
Dikontraknya pemain-pemain berkualitas dari dalam negeri oleh klub-klub luar negeri, bukanlah sebuah hambatan bagi sebuah klub yang ditinggalkan pemainnya dalam mencapai prestasi terbaik di Kompetisi Domestik. Klub-klub di Indonesia pun harus realistis terhadap kualitas pengelolaan klub mereka, dan juga keterbatasan-keterbatasan di Kompetisi dalam negeri sendiri.
Sejatinya, Para pemain Abroad ini bisa dianggap sebagai Agen Perubahan bagi sepak bola Indonesia. Kita harus sadar akan kualitas sepak bola dalam negeri saat ini.
Dari segi kompetisi, pengelolaan klub, pengembangan pemain muda, bahkan filosofi dan Teknik sepak bola kita sangat rendah jika dibandingkan negara-negara di amerika latin atau afrika sekalipun.
Para pemain Abroad ini, pada akhirnya diharapkan mampu memberikan sumbangsih dan membawa ekosistem sepak bola yang baik ke Indonesia, tentunya lewat pengalaman-pengalaman mereka selama berkarir di Luar Negeri.
Cerita Pemain Sepak Bola dari Indonesia yang berkarir di Luar Negeri (Abroad), khusunya di Liga-liga Eropa, memang tidak sebanyak pemain-pemain abroad yang berasal dari wilayah Afrika ataupun Amerika Latin. Jangankan Indonesia, jika kita bicara Sepak Bola di wilayah Regional Asia Tenggara, atau bahkan Benua Asia sendiri, "jejak-jejak" pemain abroad dari Asia di Liga-liga Top Eropa, yang dianggap kiblat Sepak bola Dunia, tidak sebanding dengan jumlah para Pemain Abroad dari Afrika atau Amerika Latin.