Mohon tunggu...
Hayca Duta
Hayca Duta Mohon Tunggu... Guru - Hayca Duta itu nama pena

Masih belajar menulis. Guru yang introvert. Tetapi selalu memotivasi siswa dengan keterbatasan introvertnya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terimakasih Pandemi

1 Agustus 2022   15:35 Diperbarui: 1 Agustus 2022   15:36 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Pak Taqy, terimakasih sudah membimbing kami selama ini, kami bertiga, mungkin akan tetap berpikir pesimis jika bapak tidak membuka pemahaman kami." Ujar Daris mewakili Nabil dan Kamilah.

"Sudah tugas bapak untuk mengingatkan kalian supaya tidak pernah berpikir negatif, ingat ya anak-anak, masa depan itu selalu cerah, tinggal bagaimana kita menyikapinya." Ujar pak Taqy memberikan wejangannya. Merekapun bersalaman dengan pak Taqy, untuk berpamitan.

***

Lima tahun berlalu, status pandemi sudah dicabut, masa depan yang pernah dibahas oleh Daris, Nabil dan Kamilah ada di depan mata. Daris duduk di tempat yang pernah menjadi saksi diskusi mereka, dia membayangkan kembali diskusi tersebut, dan tersenyum melihat prediksi situasi masa depan yang pernah didiskusikan. Pendidikan formal, seperti SD SMP dan SMA, kembali melakukan pembelajaran tatap muka, tetapi tetap memperhatikan protokol kesehatan. Mulai dari mencuci tangan, menjaga jarak, hingga tidak berkerumun lebih dari 5 orang. Pembatasan di kereta api mulai melonggar, tentu saja dengan protokol kesehatan dan beberapa aturan tambahan.

Pendidikan yang menjadi pilar utama sebuah negara, berhasil mencetak generasi yang mau berpikir positif dibalik kelamnya pandemi selama 5 tahun terakhir. Setidaknya berbagai inovasi dan kreatifitas pemuda angkatan covid, dapat diterapkan. Event Organizer yang sempat meredup, dengan berbagai pelatihan terbatas seperti webinar, membuka wawasan pelaku EO untuk tetap berinovasi dalam pelaksanaan kegiatannya. Konser musik sudah mulai diperbolehkan, pernikahan dengan undangan yang terbatas pun dapat dilaksanakan asalkan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Daris menelpon salah satu sahabatnya, Nabil. "Assalamualaikum, Nabil, posisi dimana kawan?"

"Waalaikumsalam, saya di rumah, lagi WFH, gimana kabarmu Ris?"

"Alhamdulillah baik, ketemuan yuk, bawa aja laptopnya kesini, tempat biasa, saya sudah ada di lokasi."

"Oke, tunggu sekitar 25 menit ya," jawab Nabil dengan semangat.

Tidak lama kemudia, sekitar 25 menit, merekapun bertemu penuh haru dan ngobrol soal diskusi yang pernah dibahas.

"Kamu lihat kan, ternyata setelah pandemi ini, muncul hal baru yang belum pernah terpikirkan sebelumnya, hampir semuanya online," ujar Daris memulai pembicaraan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun