Mohon tunggu...
Hayca Duta
Hayca Duta Mohon Tunggu... Guru - Hayca Duta itu nama pena

Masih belajar menulis. Guru yang introvert. Tetapi selalu memotivasi siswa dengan keterbatasan introvertnya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terimakasih Pandemi

1 Agustus 2022   15:35 Diperbarui: 1 Agustus 2022   15:36 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Eh, kan lagi covid, lupa saya," ujar Daris teringat kondisi pandemi, "seharusnya nggak boleh bersentuhan ya, maaf ya, lupa. Hahaha."

"Kebiasan kamu Ris," jawab Nabil sembari tertawa dan menepuk pundak Daris.

Merekapun membicarakan berbagai hal semasa pandemi, banyak yang sudah dilalui dengan tanpa bertatap muka, mulai dari pembelajaran online yang samasekali baru di dunia mereka.

"Menurut kamu, pembelajaran online bagaimana Ris? Kok saya kurang semangat ya belajar online seperti ini, apalagi sudah bertemu dengan kasur. Haha." Ujar Nabil sambil tertawa kecil.

Daris diam sejenak, terbayang pembahasan pelajaran geografi oleh pak Taqy, tentang pambangunan berkelanjutan. "Kamu ingat nggak pada saat mata pelajaran pak Taqy, beliau bahas pembangunan berkelanjutan?" tanya Daris, dan di jawab dengan gelengan kepala Nabil sembari menyeruput minumannya. "Sudah kuduga, mesti nggak merhatiin ya," ledek Daris.

Sambil tertawa kecil, Nabil langsung menjelaskan secara detail, "Pembangunan berkelanjutan, pondasi awalnya adalah tiga bidang penting yang saling menunjang satu sama lainnya, kesehatan, pendidikan, dan perekonomian. Mana yang di dahulukan? Secara umum, ketiga hal tersebut haruslah berjalan beriringan, tetapi ada contoh kasus pada saat pembangunan Jepang pasca jatuhnya bom nuklir itu, yaitu fokus pada pendidikan. Benar apa benar Ris?" tegas Nabil sembari senyum meledek ke arah Daris.

"Betul sekali Bil, gitu dong, jadi semangat saya bahasnya," jawab Daris penuh semangat. "Pak Taqy bilang juga, bagaimana dengan kondisi pandemi saat ini? Mana yang didahulukan? Apakah kesehatan? Pendidikan? Atau justru perekonomian? Mengingat ekonomi kita saat ini sedang berantakan, meskipun di pemberitaan selalu dikatakan baik-baik saja, tapi kita bisa lihat dampaknya saat ini, banyak yang gulung tikar Bil." Jelas Daris pada Nabil. Tak lama berselang, Kamilah datang, dan menegur mereka semua.

"Assalamualaikum, lagi pada ngapain?" sapa Kamilah.

"Waalaikumsalam," jawab keduanya, "lagi bahas sesuatu Mil, mau ikutan?" tawar Daris.

Kamilah mengiyakan, lalu duduk berhadapan dengan keduanya, dan memesan minuman ke pramusaji di sana. Nabil memlanjutkan diskusi dengan bertanya kepada Kamilah tentang pendapatnya mengenai pondasi pembangunan berkelanjutan.

"Aku sih akan memilih pendidikan dulu ya, alasannya karena dengan pendidikan, kita akan bisa mengusahakan dan mengoptimalkan kedua pondasi tadi, perekonomian dan kesehatan." Jawab Kamilah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun