Mohon tunggu...
Cadis Luz
Cadis Luz Mohon Tunggu... Nelayan - Sing tenang.

Belum pernah aku berurusan dengan sesuatu yang lebih sulit daripada jiwaku sendiri, yang terkadang membantuku, dan terkadang menentangku. Imam Ghazali

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Kupu-Kupu Cacat

4 September 2019   22:51 Diperbarui: 4 September 2019   23:02 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Maksud lo apa, Tan?!" tanyaku tanpa basa basi dengan meninggikan suara. Rasanya sudah tidak tahan menahan emosi.

"Al ...." Intan melihatku dengan tatapan tidak mengerti.

"Gue emang nggak pernah sehebat lo, Tan. Tapi gue masih punya tekad buat bisa! Kenapa Tan! Jawab! Kenapa lo setega itu memalsukan karya lo sendiri dengan nama gue!?" Bulir-bulir air mata mulai membasahi pipi. Beberapa orang yang mendengar memperhatikan kami, menghentikan langkah dari melihat-lihat lukisan.

Pelan Intan mendekat, tangannya berusaha meraih bahuku, tetapi aku lebih dulu menampiknya.

"Kenapa harus lo, Tan?!" Aku menutup wajah yang sudah basah, sementara Intan terus saja bilang maaf.

"Gue nggak ada maksud Al, gue nggak mau lo kalah."

"Intan ... ini lebih sakit dari sebuah kekalahan."

Aku berbalik melangkah pergi, sempat Intan memanggil, berusaha mencegahku dengan permintaan maafnya. Aku tidak habis pikir, justru selama ini dialah yang paling tidak percaya dengan usahaku.

Aku membalikan badan, menatapnya lekat. Tak kuhiraukan mataku yang sembab. "Dulu, gue ngerasa lo emang sahabat yang ngertiin gue, tapi ternyata lo sahabat yang selama ini ngeremehin gue!"

Selesai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun