Mohon tunggu...
Bumi Dewa_a
Bumi Dewa_a Mohon Tunggu... -

Hail Fiksiana Crottmunity!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sutar Wurry, The Love Awakens

13 Februari 2016   19:15 Diperbarui: 13 Februari 2016   19:42 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“MANA, KELUARKAN?” sentaknya. “Aku banyak urusan!”

Ayah masih ketakutan, tapi akhirnya Wurry ia keluarkan. Makhluk itu memandangi Wurry sebentar. Matanya terlihat sama sekali tidak berminat untuk melihat. Ia suruh ayah membaringkannya. Entah apa yang dilihat makhluk itu kemudian, tiba-tiba ia menjadi sangat antusias karenanya. Ia bolak-balik tubuh Wurry dan ia jelas tampak puas. Akhirnya ia keluarkan sesuatu dari kantung dari saku yang rumit letaknya. Sesuatu itu lalu ia masukkan ke vagina mungil Wurry dan ayah panik melihat itu semua.

“Hei, apa yang kau lakukan?”

“Dia akan sehat dan sangat kuat,” katanya sambil memberikan sebatang tongkat kecil menyala. “Dia harus jadi milikku. Jaga dia baik-baik. Kelak bila yang kuberikan padamu itu telah habis nyalanya, aku akan mengambil anak perawanmu. Itu masih 15 tahun dari sekarang. Sekarang kalian harus pulang.”

Mereka pun pulang, mengawali masa 15 tahun yang terbayang-bayang kecemasan. Wurry memang tumbuh sehat dan kuat, tapi itu tidak membuat ayah berhenti membawa anaknya ke tempat-tempat pengobatan. Semua tabib mengatakan tidak ada yang salah dengan anaknya, malah ia anak yang sempurna. Tapi ayah yakin pasti ada yang salah karena ia melihat sendiri sesuatu telah dimasukkan ke lubang paling berharganya.

Di hari di mana Wurry mendapatkan peta Nirvanya, ayah menunjukkan sebatang tongkat yang telah habis nyalanya.

“Dia akan datang mengambilmu sewaktu-waktu,” kata ayah serak. “Pergilah, temukan pasangan Nirvamu. Maafkan aku selama ini telah keras padamu. Aku harus menyiapkan dirimu untuk Nirvamu. Nirva melindungimu.”

“Siapa dia ayah, orang yang akan mengambilku?”

“Ayah tidak tahu,” kata ayah. “Tidak ada yang tahu. Ia punya banyak nama, muncul dan lenyap sesukanya, tidak jelas berpihak pada siapa. Pertempuran-pertempuran hebat yang telah tercatat, aku yakin ia terlibat di dalamnya dengan mempelajari ciri-cirinya dan anomali konflik yang menjadi sebabnya. Dia membuat aturannya sendiri, Wurry, dan kita telah terseret dalam aturannya. Maafkan ayahmu yang tak berdaya melindungimu.”

“Jangan cemas, ayah. Aku akan menemukan pasangan Nirvaku.”

Wurry telah menemukannya, menjadi kekasihnya. Kekasih itu memeluknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun