Mohon tunggu...
Bumi Dewa_a
Bumi Dewa_a Mohon Tunggu... -

Hail Fiksiana Crottmunity!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sutar Wurry, The Love Awakens

13 Februari 2016   19:15 Diperbarui: 13 Februari 2016   19:42 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Aku bahagia menjadi kekasihmu, jangan ragukan itu,” kata Wurry. “Tapi di atas kebahagian ini, aku sedih teringat ayahku dan keluargaku. Dia yang bernafsu mengambil diriku pasti akan menghancurkannya.”

Sutar melepas pelukannya agar bisa memandang wajah istrinya.

“Kau tahu, Wu ... cerita kita hampir sama. Aku juga punya banyak guru. Mereka bukan guru-guru yang menyenangkan, sayangnya, tapi aku menghormati mereka. Aku juga punya ayah yang mendatangkan mereka padaku, dan ayahku ayah yang mengerikan dari aslinya. Tapi aku juga menyayanginya, menghawatirkan nasibnya. Mereka menyiapkan diriku untuk Nirva. Tapi kau tahu, persetan dengan Nirva! Kita harus kembali ke rumahmu dan membela orang-orang yang kita hormati dan cintai di sana. Kita cukupkan mereka sebagai Nirva kita.”

N4 pun berbalik arah. Mereka pulang kembali meskipun beberapa saat kemudian datang kabar “JANGAN KEMBALI LAGI”. Para orangtua kadang memang demi cinta harus didurhakai. Sutar dan Wurry siap menghadapi apapun yang layak mereka hadapi. Mereka membalas berita itu: “Kami kembali. Siap mati.”

“Wu, kamu siap mati?”

Wurry tersenyum dan mengangguk pasti.

“Aku takut sekali,” kata Sutar, menunjukkan tangannya yang gemetar. “Aku takut mati dalam keadaan masih perjaka.”

Wurry tertawa malu-malu. Ia tuntun tangan itu ke posisi nyaman semula di dadanya.

Mereka saling berbagi getar sampai tetes keringat penghabisan.

Nun jauh di planet Efcee, Bakoul pun bermandi keringat. Apa yang selama ini menghantui hari-harinya telah nyata berada di hadapannya.

“Aku tahu kau itu bodoh, tapi aku tak tahu kalau kau sebodoh itu,” kata tamu kurang ajarnya. “Pikiran dari mana itu yang membuatmu yakin bisa lari dariku?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun