Mohon tunggu...
Bumi Dewa_a
Bumi Dewa_a Mohon Tunggu... -

Hail Fiksiana Crottmunity!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sutar Wurry, The Love Awakens

13 Februari 2016   19:15 Diperbarui: 13 Februari 2016   19:42 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Kamu menangis, Wu?”

“Aku bahagia,” ungkapnya. “Aku mencintaimu. Maafkan kelancanganku.”

“Oh, tidak mengapa, cintamu memang lebih besar.”

“Tapi cintamu yang paling besar.”

“Demi cintamu yang tak mungkin bisa kuukur.”

“Karena cintamu telah melampaui segala batasan.”

Hadeh, dialog pun kembali membosankan. Dan mereka kembali berciuman, kembali memasrahkan diri pada hasrat yang melenakan. Sutar tak lagi memaksa otaknya mengendalikan otot-otot yang menggerakkan seluruh tubuhnya. Semua terjadi begitu saja, dan tiba-tiba ia sadari istrinya telah tersentak. Sutar memandanginya dan barulah ia dapati tangan kanannya telah menyusup dalam kain perempuan itu, menangkap setangkup dada yang nyaman dalam pegangan. Buru-buru Sutar menariknya, merasa tak enak telah mengejutkan kekasihnya. Tapi sang kekasih kemudian membukakan itu untuknya dan menuntun tangannya kembali ke tempat semula.

Sutar tersenyum haru. Ia hirup dalam-dalam aroma dada istri tercintanya.

Wurry gemetar. Air matanya kembali bercucuran.

“Wu, ada apa?” tanya Sutar.

Wurry tidak menjawab. Ia raih kepala suaminya dan membenamkannya di antara gunung tegak menjulang di dadanya. Ia peluk kepala itu erat-erat seakan hendak ia rasukkan ke jantungnya agar menyatu selamanya. Lalu Wurry melanjutkan tangisnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun