"Hmm ..., layangan Dila nyangkut lagi ya. Kasihan .... Kakak ambilkan sebentar lagi." Tanganku mengelus rambutnya hingga membuat senyumnya kembali bersinar.
Layangan-layangan ..., tinggi juga nyangkut di pohonnya. Mana tidak ada kayu yang bisa dipakai. Lagi-lagi harus menaiki pohon mangga lagi. Aduh, bakal capek kelihatannya.
Sudah dua kali layangan Dila nyangkut hari ini. Aku harus memanjat pohon dan berusaha meraih layangan sambil menyeimbangkan diri agar tidak jatuh. Capeknya rasanya ..., ingin segera tidur saja untuk istirahat.
"Wah-wah, anak perempuan ayah jago memanjat juga rupanya."
"Selamat datang yah."
"Makasih. Ayah capek sekali hari ini habis kerja. Padahal ada banyak barang yang harus dipindah. Berat lagi."
Aduh, pasti ayah bakal minta tolong lagi. Padahal capek banget tubuhku. Sejak tadi pagi rasanya belum istirahat. Apalagi memanjat pohon rasanya membuat tubuhku semakin lemas.
"Bantu ayah memindahkan barang dari mobil ya. Berat sih, tapi harus segera dirapikan sebelum pembelinya datang."
Kaan!! Capek banget padahal. Hah ...!
"Iya yah," balasku sambil berusaha tersenyum.
Tujuh hari di bulan puasa ini rasanya sungguh melelahkan. Harus masak sore hari dan pagi-pagi untuk sahur. Beres-beres rumah. Sekolah. Bahkan banyak pekerjaan orang tua yang harus dibantu. Belum lagi belajar dan tadarus Alquran, mendengar ceramah di masjid, salat tarawih. Duh, banyak.