Setelah sekian lama menunggu, akhirnya bulan puasa datang juga. Bulan ini pasti banyak hal yang harus disiapkan sebelum lebaran. Aku akan menggunakan bulan penuh berkah ini dengan baik.
Hariku dimulai, sahur bersama orang tua dan ketiga adikku yang kecil-kecil. Aku membantu ibu menyiapkan makanan di dapur. Memanaskan sayur, dan menggoreng telur untuk lauk. Juga menyiapkan piring-piring dan yang lain.
"Reza, kamu paling besar di antara adik kak Tsamara. Kamu harusnya bangun lebih awal untuk bantu-bantu."
"Aah ..., masik ngantuk sekali kak."
"Dasar kamu, besok harus bisa bangun lebih awal."
"Tsamara, bantu ibu menguras bak di dapur. Tadi ada tikus yang gak sengaja jatuh."
"Iya," balasku.
"Kamu anak yang rajin."
Sebagai anak pertama, aku membantu banyak hal di bulan ramadhan ini. Juga selain itu banyak yang aku kerjakan agar mendapat berkah Tuhan. Membantu ibu dan ayah, membaca al quran selepas subuh, beres-beres rumah dan membaca buku sebelum berangkat sekolah.
"Aku heran, kenapa juga puasa-puasa begini tetap upacara. Bukankah ini terlalu melelahkan? Ih, apalagi sinar mataharinya panas banget."
Pagi ini terasa panas. Sampai-sampai keringat di tubuhku banyak berjatuhan.