Mohon tunggu...
Budiman Hakim
Budiman Hakim Mohon Tunggu... Administrasi - Begitulah kira-kira

When haters attack you in social media, ignore them! ignorance is more hurt than response.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Hakikat Hidup Itu Bergerak (Sebuah Renungan)

26 November 2018   23:24 Diperbarui: 26 November 2018   23:36 1376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gara-gara Yoyo, isteri saya pun jadi tergila-gila sama yoga

"Wah, bener juga, ya?"

"Legacy Aristoteles itu menjadi pedoman generasi berikutnya. Mereka melakukan perjalanan dengan melanjutkan legacynya itu. Makanya kita sebagai anak Adam harus berkarya dan meninggalkan legacy juga."

"Oh, dengan cara itu tongkat estafetnya jadi lancar, ya?" Pikiran saya semakin terbuka.

"Satu-satunya bakat yang diwariskan Tuhan pada manusia dan tidak diberikan pada mahluk lainnya adalah kemampuan berkarya."

Saya kembali tidak mengatakan apa-apa karena terus berusaha mencerna topik berat ini.

"Kalo kita gak berkarya, hari ini kita mati, besoknya orang sudah lupa sama kita."

Saya masih sibuk dengan pikiran saya.

"Kalo memiliki karya maka spirit kita akan hidup selamanya melalui karya kita itu." Yoyo melanjutkan.

"Dan jika kita tidak memiliki karya maka kita gak punya andil dalam melanjutkan tongkat estafet perjalanan Nabi Adam. Begitu, kan?" tanya saya

"Tepat sekali!"

"Kalo perjalanan itu ada banyak dan salah satunya adalah berkarya, apakah semua perjalanan itu endingnya ke tujuan yang sama? Menuju ke Tuhan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun