Mohon tunggu...
Budiman Hakim
Budiman Hakim Mohon Tunggu... Administrasi - Begitulah kira-kira

When haters attack you in social media, ignore them! ignorance is more hurt than response.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Hakikat Hidup Itu Bergerak (Sebuah Renungan)

26 November 2018   23:24 Diperbarui: 26 November 2018   23:36 1376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gara-gara Yoyo, isteri saya pun jadi tergila-gila sama yoga

"Semua perjalanan, tanpa kecuali, menuju ke yang satu , ke arah Sang Pencipta."

"Untuk kembali menemukan surga?"

"Betul!"

"Tadi lo bilang hakikat hidup itu bergerak. Kenapa lo bisa sampe pada kesimpulan itu, Yo?" tanya saya lagi masih kebingungan.

"Coba lo perhatiin, Mas Bud! Secara umum, alam semesta ini kan semuanya bergerak. Hewan bergerak, pohon bergerak, air bergerak, angin bergerak, bumi bergerak, matahari bergerak. Kesimpulannya, manusia sebagai bagian integral dari alam semesta pastinya juga harus bergerak, kan? Hebatnya lagi, pergerakan masing-masing elemen saling berhubungan satu sama lain."

"Berhubungan gimana, Yo?"

"Satu elemen mempengaruhi elemen lainnya. Misalnya ketika jarak bulan berada pada posisi terdekat dari bumi maka akan terjadi pasang air laut. Semuanya berhubungan. Makanya untuk menjaga kelestarian alam semesta yang dibutuhkan adalah balance atau keseimbangan."

"Oh, itu sebabnya untuk menjaga kesehatan pun kita dianjurkan untuk hidup menjaga keseimbangan ya?"

"Betul! Kalo semuanya seimbang maka semua elemen akan berfungsi seperti seharusnya. Kalo keseimbangan terjaga, semua bergerak secara kosmis dan bersinerji. Persis seperti pertama kali Tuhan menciptakan alam semesta. Kalau itu yang terjadi maka manusia akan sehat, alam akan sehat, bima sakti akan sehat."

"Sangat setuju, Yo!"

"Tapi kalo yang terjadi sebaliknya, maka keseimbangan akan rusak. Seperti sebuah mesin, satu onderdil saja rusak maka kerusakan itu akan merambat ke bagian yang lainnya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun