"Wah, bener juga, ya?"
"Legacy Aristoteles itu menjadi pedoman generasi berikutnya. Mereka melakukan perjalanan dengan melanjutkan legacynya itu. Makanya kita sebagai anak Adam harus berkarya dan meninggalkan legacy juga."
"Oh, dengan cara itu tongkat estafetnya jadi lancar, ya?" Pikiran saya semakin terbuka.
"Satu-satunya bakat yang diwariskan Tuhan pada manusia dan tidak diberikan pada mahluk lainnya adalah kemampuan berkarya."
Saya kembali tidak mengatakan apa-apa karena terus berusaha mencerna topik berat ini.
"Kalo kita gak berkarya, hari ini kita mati, besoknya orang sudah lupa sama kita."
Saya masih sibuk dengan pikiran saya.
"Kalo memiliki karya maka spirit kita akan hidup selamanya melalui karya kita itu." Yoyo melanjutkan.
"Dan jika kita tidak memiliki karya maka kita gak punya andil dalam melanjutkan tongkat estafet perjalanan Nabi Adam. Begitu, kan?" tanya saya
"Tepat sekali!"
"Kalo perjalanan itu ada banyak dan salah satunya adalah berkarya, apakah semua perjalanan itu endingnya ke tujuan yang sama? Menuju ke Tuhan?"