"biar lebih Afdol sis, mending you cari pasangan deh" kata Tince "supaya you makin sempurna jadi perempuan"
"cari perempuan?" jawab Tanti bingung.
"iiiiiih gimana sih, ya cari suami dong. Gemes deh sama you" jawab Tince sembari mencubit-cubit pipi TantiEdi Bopeng, tangan kanannya kembali dipercaya mencarikan jodoh untuk dirinya. "Ini tugas spesial, aku akan memberimu sepuluh surga sekaligus" kata Tanti alias Tatang Kendor. Edi Bopeng pun mulai pemburuan, tapi rupanya tugas ini sangat sulit karena tak ada satu pun lelaki yang mau kawin dengan Tanti bahkan dirinya sendiri juga tak mau kawin dengan Tatang kendor.
Sudah semua lelaki di pasar ditawari, jawabannya sama "najis aku nikah dengan waria". Edi Bopeng stres bukan kepalang, ia tak mau misi ini gagal. Ia bisa mati dihajar Tanti. Lalu ia ingat kepada Ujang sabun, "pasti ia mau" katanya dalam hati.
Namun sial di luar dugaan, ternyata Ujang Sabun pun tak mau kalau harus menikah dengan Tanti alias Tatang kendor. Padahal Edi Bopeng sudah mati-matian membujuknya, ia bilang kawin saja dengannya, nanti akan ku belikan kau majalah porno setiap hari. Ujang Sabun menolak, katanya aku lebih baik memperkosa ibu jariku setiap hari daripada bercinta di lubang laki-laki.
Berat hati dan penuh ketakutan ia melapor pada Bos-nya. Jelas bukan kabar baik yang ia bawa, oleh karena itu ia sudah bersiap bila harus di hajar habis-habisan.
"maaf Bos, aku tak mendapatkan pasangan untuk Bos"
Tanti murka, naluri lelakinya tak dapat di tahan. Ia menendang meja, melemparkan balok kayu ke kepala Edi Bopeng. Tince menjerirng keras berteiak "ampuuun, udaah, udaah".
 Tince mencoba menenagkan "Aduuh Tanti, sudah .. sudaah, kau kan bisa cari pasangan di Pasar Blok D, bukankah disitu ada kumpulan orang-orang homo"
"itu wilayah si Bensin, kalau aku mengacau disitu aku akan melanggar perjanjian"
"tak apa kau kan hanya sedang mencari pasangan bukan untuk mengacau" kata Tince menenangkan.