* Potensi fisik (psikomotorik) adalah organ fisik manusia yang dapat digunakan dan diperkuat untuk memenuhi berbagai kebutuhan dalam hidup. Setiap potensi fisik manusia memiliki fungsinya masing-masing. Misalnya kaki untuk berjalan, mulut untuk berbicara, telinga untuk mendengar dll. * Potensi mental intelektual (intellectual quotient) adalah potensi kecerdasan yang terdapat pada otak manusia. Potensi ini membantu dalam analisis, perencanaan, perhitungan, dll.
* Potensi emosional (emotional quotient) adalah potensi kecerdasan yang terdapat pada otak manusia (di belahan kanan). Fungsi potensi emosional mengontrol kemarahan, tanggung jawab, motivasi, kepercayaan diri, dll.
* Potensi mental spiritual (spiritual quotient) adalah potensi kecerdasan seseorang yang mengacu pada kearifan di luar kesadaran (tidak sekedar mengetahui nilai, tetapi menemukan nilai). Kecerdasan spiritual dapat dibentuk melalui pendidikan agama formal. * Adverse quotient adalah potensi kesadaran yang berasal dari dalam diri seseorang dan berhubungan dengan keuletan, keuletan dan daya juang. Adverse Quotient (AQ) adalah faktor keberhasilan khusus (efisiensi) karena kemampuannya untuk menanggapi kesulitan yang berbeda. Dengan AQ, orang dapat mengubah rintangan dari rintangan menjadi peluang.
Dengan memahami arti potensi yang berbeda, kita memahami bagaimana mengembangkan kekuatan diri untuk belajar lebih banyak sebagai berikut:
mengembangkan pemberdayaan diri
Sebelum seseorang terlibat dalam pengembangan diri untuk menggunakan dan menyesuaikan semua keterampilan mereka untuk mencapai kinerja yang unggul, ada beberapa cara untuk mengetahui, mengevaluasi atau mengukur secara akurat kekuatan dan kelemahan mereka sebagai berikut:
A. Pemeriksaan diri (pengukuran tunggal)
Dengan cara ini, individu membutuhkan waktu untuk mengevaluasi apa yang telah mereka lakukan, apa yang telah mereka capai dan apa yang mereka miliki sebagai aset untuk mendukung mereka dan kekurangan mereka, yang mencegah mereka mencapai tingkat pencapaian yang tinggi. Cara ini efektif bila seseorang jujur, terbuka tentang dirinya sendiri dan serius ingin menjaga hati nuraninya.
B. reaksi orang lain
Dengan cara ini, seseorang meminta masukan dari orang lain berupa informasi tentang dirinya atau informasi penilaian. Masukan umpan balik mencakup segala sesuatu yang dapat diamati tentang sikap dan perilaku seseorang, bagaimana mereka dipersepsikan oleh orang lain yang mereka temui dan berinteraksi. Tujuan dari metode ini adalah untuk membantu seseorang mengeksplorasi dan menyembuhkan. C. Pemeriksaan Psikologis
Tes psikologi yang mengukur potensi psikologis seseorang dapat memberikan gambaran tentang kekuatan dan kelemahan seseorang dalam berbagai aspek psikologis, seperti sumber energi, motivasi). , toleransi terhadap stres kerja), kemampuan bersosialisasi (kestabilan emosi, kepekaan terhadap emosi, kemampuan membentuk hubungan sosial) dan kemampuan kepemimpinan perilaku