Hadew ... begini kalau seseorang sedang jatuh cinta ....
Malam semakin larut. Sono harus belajar giat dan sejenak melupakan misteri hidupnya. Tetapi rasa kantuk itu semakin terasa berat di matanya. Bunyi detak jarum jam dinding di kamarnya seolah-olah menghipnotis Sono larut dalam kantuknya yang semakin dalam. Dan Sono pun tertidur bersama misteri hidupnya.
***
Hari berganti hari. Minggu berganti bulan. Mentari tanpa lelah tetap menyapa lembut dan menghamparkan hangat sinarnya. Burung-burung pipit beterbangan dan menetaskan anaknya diantara dahan-dahan pepohonan. Pohon sawo kecik di halaman rumah Sono pun silih berganti berbuah lebat dan sedikit menggugurkan daun-daunnya. Dan sang waktu tanpa permisi menuntun dan mengasuh dua sahabat Sono dan Tono, sepasang remaja di kampung pinggiran Kota Jogja itu menjadi tumbuh dan berkembang menuju dewasa. Mereka telah ditempa oleh keadaan. Dengan sabar dan telaten sang kakek mengajarkan ilmu silat serta falsafah hidup dan kehidupan sebagai seorang manusia untuk menuju kesempurnaan hidupnya. Yang kelak akan mengubah perilaku Sono menjadi lebih sabar dan tegas dalam kehidupannya.
Orang-orang silih berganti tetap berdatangan ke Alun-Alun Utara Kota Jogja untuk menikmati keramaian Pasar Malam dan Perayaan Sekaten yang tetap diselenggarakan setiap tahunnya. Kenangan tentang Putri dan ancaman dari anak-anak Genk Butterfly pun tersimpan rapi dalam memori Sono dan Tono.
Dan dua tahun telah berlalu ....
Solo. 08.05.2019
Bomowica