Mohon tunggu...
Masbom
Masbom Mohon Tunggu... Buruh - Suka cerita horor

Menulis tidaklah mudah tetapi bisa dimulai dengan bahasa yang sederhana

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Cerpen Jogja 1990] Dua Sahabat

9 Oktober 2018   07:53 Diperbarui: 9 April 2019   00:11 899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
upload.wikimedia.org

Tono segera menuangkan minuman dingin itu ke dalam gelasnya dan meneguknya beberapa kali.

"Ngomong-omong ... gimana sekolahmu, Son? Beberapa bulan lagi ujian kelulusan. Sudah ada persiapan?"

"Persiapan sih, sudah. Semoga berhasil dan mendapatkan nilai bagus."

"Iya, Son, dan tidak mengecewakan orang tua kita."

Mereka terlibat sedikit pembicaraan untuk menunggu waktu sang mentari meredupkan sinarnya. Mereka saling bercerita tentang kegiatan sekolah, tentang teman-temannya, dan pembicaraan mereka menjadi sedikit serius ketika membahas wejangan-wejangan Kakek Sono pada latihan rutin mereka berdua.

Gimana, Ton, ada kesulitan dengan latihan yang diajarkan oleh kakekku?”

“Kalau gerakan jurus-jurusnya sih aku bisa mengikuti, Son. Tetapi untuk wejangannya perlu pendalaman lebih jauh lagi ... kadang-kadang aku tidak paham apa yang dimaksudkan oleh kakekmu, Son.”

“Iya, Ton. Mungkin karena cara berpikir kita yang bisa dibilang masih anak-anak ... jadi belum bisa memahami secara mendalam”

“Ya maklum saja, Son, kita kan masih anak SMP ...”

Tono melemparkan pandangan ke sekeliling pendopo. Dilihatnya ibu Sono masih menyapu di bawah pohon sawo kecik yang terlihat semakin rimbun.

"Son, kayaknya pohon sawo kecikmu berbuah lagi, ya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun