Perasaanku membisikkan masih ada sekuel yang perlu ditunggu.
"Berawal dari Facebook, kita jadi akrab. Lama-lama Bian jadi sering SMS-an dan pada akhirnya Bian tertarik."
Masih ada lagi, batinku. Pasti masih.
"Dua minggu yang lalu Bian pergi bareng Dewi, tanpa Angga. Seminggu yang lalu pun begitu. Bian dan Dewi membi-carakan banyak hal. Dewi sempat bertanya apa Bian sudah punya pacar, spontan Bian jawab belum. Bian sangat nyaman ngobrol sama Dewi. Arine... kamu benar, separuh hatiku milik orang lain, bukan Vero, tapi Dewi."
Ini dia. Aku memejamkan mata, mermeluk erat tubuhku. Pasti ini.
"Maafin Bian. Bian sudah tidak nyaman lagi sama kamu..."
Cukup!
"Mungkin lebih baik kita putus?"
Cukup! cukup!
"Bagaimana?"
Tolong diam!