Mohon tunggu...
Birgitta Ajeng
Birgitta Ajeng Mohon Tunggu... -

Buku. Pena. Kopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nol Senti Meter

19 April 2012   10:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:25 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perasaanku membisikkan masih ada sekuel yang perlu ditunggu.

"Berawal dari Facebook, kita jadi akrab. Lama-lama Bian jadi sering SMS-an dan pada akhirnya Bian tertarik."

Masih ada lagi, batinku. Pasti masih.

"Dua minggu yang lalu Bian pergi bareng Dewi, tanpa Angga. Seminggu yang lalu pun begitu. Bian dan Dewi membi-carakan banyak hal. Dewi sempat bertanya apa Bian sudah punya pacar, spontan Bian jawab belum. Bian sangat nyaman ngobrol sama Dewi. Arine... kamu benar, separuh hatiku milik orang lain, bukan Vero, tapi Dewi."

Ini dia. Aku memejamkan mata, mermeluk erat tubuhku. Pasti ini.

"Maafin Bian. Bian sudah tidak nyaman lagi sama kamu..."

Cukup!

"Mungkin lebih baik kita putus?"

Cukup! cukup!

"Bagaimana?"

Tolong diam!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun