Justru di sini Dewan Pers musti bijak, mengakomodisi produk jurnalistik yang dibuat oleh bukan pewarta berkartu pers, dan tidak bekerja di perusahaan pers berbadan hukum. Karena mereka justru lebih rentan daripada pewarta dan perusahaan pers. Mereka tak punya mekanisme hak jawab dan hak tolak. Kalau misalnya produk yang dihasilkannya dianggap merugikan satu pihak, ia langsung bisa ditangkap polisi. Padahal, justru ia sedang mewartakan kebenaran.
Harapan dan Saran
Pada akhirnya, saya mengingatkan kembali tentang perlunya beradaptasi bagi pers. Saya merasakan aura, meski orangnya berganti, sikap birokratis ala Orde Baru terus mewarnai forum-forum resmi semacam HPN 2024 kemarin. Apalagi, pada Oktober 2024 mendatang, pemimpin baru akan dilantik. Dan ia adalah bagian dari Orde Baru di masa lalu.
Harapan terhadap kepemimpinan nasional tentu saja agar tetap erat kepada pers. Jangan jadikan pers sebagai corong suara dan alas kaki belaka. Melainkan juga picu kreativitas dan pacu kesejahteraannya.
Juga kepada para petinggi lembaga yang menaungi pers, seharusnya selalu berpihak kepada pers. Bukan selalu menghamba kepada penguasa. Perhatikan juga perkembangan zaman. Penyebaran informasi kini bukan lagi monopoli pers belaka.Â
Termasuk pula mereka yang berada "di atas awan", perusahaan konglomerasi media. Sudah waktunya "turba: turun ke bawah", membagikan apa yang mereka miliki kepada sesama rekan-rekan pers. Tidak usah berbagi kue iklan, cukup bagikan pengalaman, kompetensi, keahlian, agar perusahaan pers yang lebih kecil bisa bertahan dan berkembang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H