Jadi Kawasan Batu Enam Bagansiapiapi merupakan suatu kawasan yang terletak kurang lebih 6 kilometer dari pusat Kota Bagansiapiapi. Satu ciri khas yang menjadi simbol gedung-gedung perkantoran di kawasan ini adalah semua gedung dihiasi dengan atap berbentuk kubah selayaknya sebuah masjid. Karena hal ini jugalah daerah Kabupaten Rokan Hilir sering juga disebut dengan Kabupaten Seribu Kubah.
"Silahkan Bapak lurus terus, ruangannya di sebelah kiri, Pak!" kata seorang satpam yang menunjukkanku ruangan yang kucari waktu itu.
"Terima kasih, Pak!" Sahutku.
Aku melangkah ke ruangan yang ditunjukkan oleh satpam barusan, dan di sana hanya ada satu orang pegawai, seorang wanita, yang usianya aku prediksi tidak jauh dariku. Wanita ini cukup menyita perhatianku karena selain memang secara penampilan sangat menarik, tapi lebih dari itu, dia adalah seorang chinese.Â
Tanpa bermaksud berpikiran diskriminatif, tapi sejauh pengetahuanku, tidak banyak masyarakat etnis Tionghoa yang memilih berprofesi sebagai PNS.
"Permisi, saya Margana, ibu Mayleen ada? kemarin sudah berkoordinasi dengan Pak Kepala Dinas, katanya saya disuruh langsung saja meminta datanya ke Ibu Mayleen." kataku menjelaskan maksud kedatangan.
"Oh iya, kebetulan saya Mayleen, kemarin juga sudah diberitahu Pak Kepala Dinas, silahkan duduk, Pak!" kata wanita cantik yang mengenakan kalung berliontin salib mempersilakanku duduk.
"Terima kasih," jawabku.
Data-data yang kuminta memang cukup banyak, sehingga pada awalnya aku sudah memperkirakan akan butuh waktu lama bagiku untuk mendapatkan data-data tersebut. Namun perkiraanku ternyata meleset, semua data yang kuminta sudah ada hari itu juga. Aku tak bisa menutupi kekagumanku pada sosok wanita yang ada di depanku itu. Ketertarikanku kepada Mayleen membuatku memberanikan diri untuk meminta nomor HP-nya.
"Maaf sebelumnya, boleh saya minta nomer HP Ibu? Siapa tahu ada data yang saya butuhkan lagi." kilahku untuk menutupi niat yang sebenarnya.
"Oh, boleh aja!" kata Mayleen sambil menyebutkan rangkaian nomer HP-nya.