Rendah hati bukanlah suatu sifat yang dibawa manusia sejak lahir. Ada tidaknya sifat rendah hati pada seseorang bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain pola asuh dalam keluarga, lingkungan, dan pasang surut perjalanan kehidupan.
Kabar baiknya, sifat rendah hati bisa dipelajari, dilatih dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Semua bergantung pada ada tidaknya kemohauan dari seseorang untuk memiliki sifat yang baik ini.
Ketika kalah dalam sebuah pertandingan, alih-alih mengutuki banyak hal atau pihak lain atas kekalahan kita, alangkah baiknya kita memanfaatkan momen ini menjadi momen untuk melakukan kilas balik.
Hal ini merupakan salah satu nilai positif yang sangat berharga di balik sebuah kekalahan, yakni introspeksi diri.
Menurut hellosehat.com, introspeksi diri adalah berpikir serius dan cermat atau merenungkan tentang karakter, perilaku, emosi, dan motif yang ada pada diri sendiri.
Introspeksi diri juga berarti bahwa kita mencoba memahami diri sendiri pada tingkat yang lebih dalam. Ini termasuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang berhasil pada diri kita dan yang tidak, serta kelebihan dan kekurangan kita.Â
Saat melakukan introspeksi, kita akan melihat ke belakang mengenai hal-hal yang kita lakukan pada masa lalu, yang merefleksikan hidup kita hingga saat ini.Â
Dalam kilas balik tersebut, kita dapat mengoreksi semua kesalahan yang mungkin kita sadari atau tidak, telah kita lakukan sebelumnya.
Mungkin selama ini kita merasa benar dengan semua pola pikir kita. Mungkin kita merasa sudah melakukan yang terbaik, padahal ternyata jauh dari kata baik.
Evaluasi inilah yang kemudian menjadi pembelajaran bagi kita untuk menentukan pola pikir dan perilaku yang lebih baik di masa depan, terlebih mengubah tindakan menjadi lebih baik untuk memenangi berbagai pertandingan berikutnya dalam perjalanan kehidupan.