3. Mengajak untuk menggali potensi diri
Merasa kalah tidak harus berada dalam sebuah pertandingan. Berdasarkan arti kata kalah dalam KBBI, perasaan kalah juga bisa muncul ketika kita merasa tidak bisa menyamai orang lain, atau bisa juga diartikan tidak memiliki kelebihan seperti yang orang lain miliki.Â
Misalnya, seorang gadis kecil yang merasa kalah dari seorang kakaknya yang selalu menjadi juara umum di sekolah. Sementara si gadis kecil menemui banyak kesulitan bahkan hanya untuk masuk peringkat sepuluh besar di kelas.
Namun, si gadis kecil akhirnya mampu melihat dan menggali potensi dalam dirinya yang berbeda dari kakaknya. Si gadis kecil ternyata memiliki kemampuan seni musik yang luar biasa.
Hanya dengan mendengar alunan musik sebuah lagu, si gadis kecil langsung dapat memainkan jari-jarinya melantunkan nada-nada lagu tersebut dengan indah menggunakan sebuah keyboard.
Seiring berjalannya waktu, si gadis kecil mampu mengembangkan kemampuan seninya dengan baik, dan akhirnya mampu mengukir prestasi di bidang musik.
Seandainya setiap orang menyadari hal ini, bahwa setiap manusia diciptakan dengan potensi dan talenta yang berbeda-beda, tidak akan ada manusia yang merasa kalah. Setiap kita bisa menjadi pemenang di bidang dan dalam kemampuan serta potensi kita masing-masing.
4. Mengajak berpikir rasional
Saat anak saya TK dulu, pihak sekolah beberapa kali mengadakan perlombaan pada momen-momen tertentu. Salah satunya perlombaan peragaan pakaian adat daerah pada peringatan Hari Kartini.
Beberapa hari sebelum perlombaan digelar, beberapa orangtua murid berinisiatif untuk membeli piala sendiri. Piala ini dimaksudkan untuk berjaga-jaga.
Jika ternyata anak mereka kalah dalam perlombaan tersebut, maka mereka akan memberikan piala yang sudah dibeli itu untuk membuat anak-anak mereka senang. Agar anak-anak mereka tidak kecewa dan tidak merasa kalah.