Semua yang melihatnya pasti merasa kasihan.
Tapi, mau gimana lagi? Tidak ada yang bisa dilakukan banyak.
Bi Rasmi saja yang selalu telaten menemani. Ia bahkan menyuapi Jack jika ia tidak mau makan seharian. Perhatian Bi Rasmi ini memberi pemandangan menyentuh lainnya. Betapa cinta Bi Rasmi kepada asuhannya tidak diragukan lagi.
Sekarang, Jack lebih banyak tidur bersama Bi Rasmi daripada ke kamar Pak Bos. Mungkin karena di sana ada banyak kenangan bersama Neng, maka ia lebih memilih ke kamar tak luas tempat Bi Rasmi. Sang pemilik kamar pun tidak keberatan. Mungkin itulah salah satu cara agar bisa membantu mengembalikan keceriaan Jack.
Dan, ketaletenan Bi Rasmi ini membuahkan hasil.
Pelan-pelan senyum Jack mulai muncul. Walaupun tetap saja jalannya masih gontai, makannya juga belum banyak.
Tak apalah, asal jangan sampai membuat Jack tak jelas seperti beberapa waktu lalu. Membuat resah setiap orang yang mengenalnya.
Sebab Jack sudah mulai berangsur cerita, Pak Bos kembali menerima anak asuh baru dari seorang teman. Kali ini seorang perempuan kecil yang tidak diambil dari bayi. Sudah cukup besar.
Namanya Nitnit.
Anaknya bersih dan memang cantik. Kadang terlihat genit. Tapi, pendiam kalau tidak bisa dibilang sedikit angkuh. Mungkin karena hal itu juga yang membuat Jack tidak terlalu menggubris ketika Nitnit datang ke rumah mereka.
Bukan cemburu.