Kenapa gak dari dulu ya?
^^^^^
Putaran waktu pun dilalui Jack, Neng dan Nitnit dengan sukacita kembali. Kini mereka tidak perlu takut lagi bakal diculik orang lagi. Pak Bos sudah memagar besi halamannya. Kalau ada yang mau masuk kudu mencet bel yang bunyinya keras banget. Habis itu baru dibukakan oleh Bi Rasmi atau Pak Satpam. Selain itu, nggak mungkin orang asing masuk ke halaman situ.
Karena kondisi inilah, semua penghuni rumah itu terlihat begitu menikati hari-harinya dengan senang hati. Mereka meneruskan guliran kehidupan dengan semua resikonya. Termasuk resiko pertumbuhan mahluk hidup.
Sebagaimana mahluk hidup lain, Jack dan Neng pun bertumbuh terus dan membutuhkan penerus. Mungkin karena terbiasa dari kecil, tak bisa lagi dihindari cinta itu telah memenuhi hati mereka. Kedekatan serta semua yang terjadi memantapkan Jack untuk menetapkan cinta pertamanya kepada Neng.
Bi Rasmi dan Pak Bos pun tidak menghalangi.
Bahkan mereka mendukung dan merestui.
Jika terlihat Jack dan Neng berdua saja, tuan rumah dan Bi Rasmi tidak mengusik. Tidak peduli malam minggu atau hari lainnya, dipersilahkan Jack memadu kasih berdua.
Hingga tanda kehamilan itu muncul di perut Neng yang biasanya kurus. Bi Rasmi kian telaten mengurus Neng supaya nanti bisa melahirkan dengan normal dan baik. Vitamin serta makanan gizi diberikan Bi Rasmi. Tak jarang pula, Bi Rasmi memberikan perhatian lebih pada Neng. Tentu saja, kali ini Jack tidak lagi memandang iri. Ia tahu kebutuhan istrinya saat ini.
Dan, sesaat  Bi Rasmi hendak tidur malam di kamarnya, telinganya mendengar ada yang tidak beres dari arah gudang. Ia pun segera ke sana.
Pintunya sudah terbuka karena memang mudah dibuka.