Mohon tunggu...
Anjar Anastasia
Anjar Anastasia Mohon Tunggu... Penulis - ... karena menulis adalah berbagi hidup ...

saya perempuan dan senang menulis, menulis apa saja maka lebih senang disebut "penulis" daripada "novelis" berharap tulisan saya tetap boleh dinikmati masyarakat pembaca sepanjang masa FB/Youtube : Anjar Anastasia IG /Twitter : berajasenja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta Jack dan Neng

11 Agustus 2021   16:31 Diperbarui: 11 Agustus 2021   16:47 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua yang melihatnya pasti merasa kasihan.

Tapi, mau gimana lagi? Tidak ada yang bisa dilakukan banyak.

Bi Rasmi saja yang selalu telaten menemani. Ia bahkan menyuapi Jack jika ia tidak mau makan seharian. Perhatian Bi Rasmi ini memberi pemandangan menyentuh lainnya. Betapa cinta Bi Rasmi kepada asuhannya tidak diragukan lagi.

Sekarang, Jack lebih banyak tidur bersama Bi Rasmi daripada ke kamar Pak Bos. Mungkin karena di sana ada banyak kenangan bersama Neng, maka ia lebih memilih ke kamar tak luas tempat Bi Rasmi. Sang pemilik kamar pun tidak keberatan. Mungkin itulah salah satu cara agar bisa membantu mengembalikan keceriaan Jack.

Dan, ketaletenan Bi Rasmi ini membuahkan hasil.

Pelan-pelan senyum Jack mulai muncul. Walaupun tetap saja jalannya masih gontai, makannya juga belum banyak.

Tak apalah, asal jangan sampai membuat Jack tak jelas seperti beberapa waktu lalu. Membuat resah setiap orang yang mengenalnya.

Sebab Jack sudah mulai berangsur cerita, Pak Bos kembali menerima anak asuh baru dari seorang teman. Kali ini seorang perempuan kecil yang tidak diambil dari bayi. Sudah cukup besar.

Namanya Nitnit.

Anaknya bersih dan memang cantik. Kadang terlihat genit. Tapi, pendiam kalau tidak bisa dibilang sedikit angkuh. Mungkin karena hal itu juga yang membuat Jack tidak terlalu menggubris ketika Nitnit datang ke rumah mereka.

Bukan cemburu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun