Dalam penglihatanku saat melaju ada sebuah jalan yang menyimpang yang tidak pernah kulihat sebelumnya, tampak sejuk dan indah. Entah mengaba tiba-tiba motor kubelokkan mengikuti jalan itu hanya sekadar ingin tahu, lalu gelap.
"Asfa, ibu sangat bersyukur kamu selamat." Beribu kecemasan kutangkap di wajahnya, kasihan ibu bila terjadi cedera yang serius pada diriku. Aku mengangguk dan kami saling menggenggam untuk  menguatkan.
***
Bahu kiri masih terasa ngilu, mungkin benturan keras yang kualami tempo hari membuat gerakku sedikit lamban dalam bekerja. Butuh waktu untuk benar-benar sembuh total.
"Asfa, kamu ternyata punya nyawa ganda ya, wah keren."
"Mau pinjam Van? Biar kalau kamu lagi ikut balap sepeda jadi aman, hehehe."
Deesh!Â
"Aow! Edan kamu, sakit tahu! Malah ditonjok."
"Hahaha mana ada ceritanya wonder women sakit, gombal."
"Awas kamu, kubalas suatu saat."
"Oke, aku tunggu balasanmu!" Â Ivan berteriak sambil ngeloyor pergi ke ruangannya, sampai semua mata memandang ke arahku, aku cuma bisa cengar cengir saja.