Ini saya dapat foto mereka karena saya temani mereka ngobrol, panjang lebar. Mereka juga saya minta untuk nulis komentar di dinding saya. Ini juga yang membuat Sate Ratu menjadi besar. Jadi ini added valuenya cukup kuat, makanya saya angkat.
Apakah bisa dibilang budaya kerja di perhotelan dulu sangat berpengaruh ?
Sangat, saya kebetulan di hotelnya. Dua tahun, lalu saya di industri entertainment yang pola kerjanya sudah semibule. Bos saya dulu berasal dari afrika selatan-bos pertama saya di Sheraton.Â
Ini cukup mempengaruhi saya dalam memanage sesuatu, lalu dalam perjalanannya. Memang saya banyak menerapkan hal-hal yang agak style luar: disiplin, mindset.
Jadi secara nggak langsung itu terbawa ke saya. Terus pengalaman handle tamu, ini terbawa ke kita. Sejak awal Sate Ratu dibuat saya menjadikan ini bayi saya. Karena saya memperlakukan bayi saya dengan sangat detail, dan hati-hati. Jadi cinta saya memang ada disini. Mungkin itu pengaruh ke progresnya, kepuasannya. Ini brand saya. Kalau saya dulu pernah membangun brand untuk dia. Lalu saya harus membesarkan brand saya, otomatis outputnya jadi ke brand saya.
Kalau disini bisa sampai berapa porsinya ?
Masih dibawah 100 porsi. Jam buka kami jam 11.00-09.00. Kalau hari Senin- Sabtu buka, Minggu libur. Segmentasi kita sebenarnya turis asing 30 %, turis domestik 30 %, lokal jogja 40 %. Turis ini juga tidak tergantung hari. Mungkin sedikit berbeda sabtu adalah lokal market yang memang orang jogja.
Dipengaruhi tapi tidak banyak. Bisa terjadi weekdays tapi rame. Spacenya dibelakang sini rame, jadi cukup menguntungkan buat saya. Terus saya ada stage, stage ini bisa saya pakai.Â
Stage ini bisa dipakai untuk show musik akustik, lalu ada kamar mandi juga, dan kursi dari tempat ini yang bisa saya gunakan gratis. Sudah persis seperti milik sendiri. Hehehe....Tamu saya disini karakternya adalah orang yang memang khusus menikmati Sate Ratu.
Apakah Sate Ratu bisa dijual dalam bentuk grill ayam ? atau bentuk kalengan ?
Saya tertarik, cuma saya pernah mulai nyicil untuk mencoba lilit basah-ayam cincang dalam kaleng. Jadi diwaktu senggang saya, saya bereksperimen. Tapi belum menemukan formulasi yang pas agar bisa bertahan cukup lama dalam kaleng.Â