Keberanian, kemandirian, kejujuran, ketakwaan, kedisiplinan, kegotong-royongan, dan kestabilan emosi (emosional) anak ditanamkan secara perlahan dan penuh kehati-hatian.
Sebab sekolah PAUD adalah dunia pertama anak dalam beradaptasi dengan kehidupan nyata masa mendatang. Berinteraksi dengan orang lain dan mengenal jati dirinya.
Membuat RPP Berbasis STEAM
Selain dituntut memberikan pendidikan yang asyik dan menarik, pendidik paud dibebankan tugas membuat rencana program pembelajaran berbasis STEAM. Yang mana hal ini merupakan istilah baru dalam pendidikan anak usia dini pasca kurikulum merdeka.
Pendidik perlu menyajikan pembelajaran berbasis sains, teknologi, matematika, rekayasa, dan seni. Terlepas dari kewajiban menanamkan nilai agama, moral, dan budi pekerti serta jati diri anak.
Aktivitas ini tak bisa dianggap remeh, sebab harus diklasifikasikan sesuai usia anak didik. Tidak sembarang kegiatan dapat diterapkan kepada anak didik dengan sama rata dan seimbang, sebab perkembangan anak didik beragam. Sehingga, pendidik akan mengupayakan penyesuaian-penyesuaian terhadap kondisi anak didik.
Menyusun KTSP PAUD
Setiap lembaga pendidikan, tak terkecuali PAUD, wajib memiliki kurikulum tingkat satuan pendidikan. Peran KTSP sangat penting, karena menjadi dasar perjalanan institusi pendidikan dalam memberikan pendidikan yang layak bagi peserta didik.
Menyusun kurikulum tidak boleh dikerjakan secara sembrono, asal-asalan, dan copy paste lembaga tetangga. Mengingat kurikulum merupakan pedoman pembelajaran dan pendidikan yang berguna jangka panjang.
Namun di Indonesia, sering terjadi pergantian kurikulum. Tiap ganti menteri pendidikan, berganti pula kurikulumnya. Hal ini, membuat lembaga pendidikan, terutama para guru harus berjibaku dengan waktu untuk memberikan pengajaran kepada peserta didik dan menyusun ulang kurikulum.
Mengerjakan Administrasi Sekolah
Tak cukup berat jika belum dibebankan tugas administrasi sekolah.