Mohon tunggu...
Bayu Samudra
Bayu Samudra Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Semesta

Secuil kisah dari pedesaan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mengapa Profesi Guru PAUD Kerap Dipandang Remeh? Ini Perjuangannya

24 Februari 2023   09:57 Diperbarui: 24 Februari 2023   10:09 1344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu pembelajaran fisik motorik, sosial emosional bagi anak usia dini (dokpri)

Bagi kamu yang masih jomlo dan sedang proses mencari pasangan, tapi modal kerja kamu adalah guru PAUD. Jangan harap diterima calon mertua, kecuali kamu punya bisnis omzet milyaran atau sawah ladang membentang ribuan hektar.

Orangtua mana yang merelakan anaknya, menikahi orang yang tak punya harta dan tahta berlimpah, melihat anaknya hidup dalam garis kemiskinan dan serba kekurangan.

Jadi, kemungkinan besar kamu ngak akan masuk list calon menantu yang patut dipertimbangkan.

***

Terlepas dari stereotip masyarakat yang memandang rendah, remeh-temeh para pendidik anak usia dini, kami (pendidik anak usia dini) akan tetap terus memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas kepada anak didik tanpa pandang bulu, tanpa privilege golongan tertentu. Sebab anak didik di mata pendidik anak usia dini semuanya sama, setara, dan sepadan.

Mengisi gelas kosong.

Dibalik segala keremehan tersebut, guru paud senantiasa berjuang dan berkorban demi pendidikan anak usia dini. Sebuah cikal bakal yang menopang tumbuh kembang anak ke depan, batu pertama pengenalan keilmuan, dan motivator kedua anak untuk terus mengasah kecerdasan.

Salah satu kegiatan pembelajaran terhadap binatang air bagi anak usia dini (dokpri)
Salah satu kegiatan pembelajaran terhadap binatang air bagi anak usia dini (dokpri)

Memberikan Pendidikan yang Asyik dan Menarik

Guru PAUD harus selalu berkreasi, berinovasi, berpikir kreatif agar mampu memberikan pendidikan yang asyik dan menarik terlebih berkualitas dan bermutu. Mengajarkan dasar-dasar keilmuan dengan cara sederhana, berdasarkan pancaindra anak didik.

Karena mendidik anak usia dini bukanlah perkara mudah, gampang, dan remeh. Mereka tumbuh dengan berbagai warna, pola asuh orangtua, lingkungan sekitar, dan psikologis batin diri mereka.

Di rumah, mereka sangat aktif, berinteraksi dengan seluruh anggota keluarga. Saya akui, pendidikan keluarga telah berhasil menstimulasi anak untuk tumbuh dan berkembang. Namun, beda hal dengan di sekolah.

Sekolah PAUD, pijakan pertama mereka di dunia pendidikan. Sifat dan sikap dasar manusia (anak didik) akan dibentuk, ditempa, dan diasah agar dapat melekat dalam jiwa dan raganya sebagai bekal tumbuh kembang anak di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun