#2 Profesi Remeh, Semua Orang Bisa
Pendidik anak usia dini seakan sangat disepelekan kehadirannya. Sebab stereotip masyarakat, terutama para orangtua, menganggap pendidik anak usia dini tidak memiliki kontribusi penting bagi tumbuh kembang anak dan cenderung menyatakan, semua orang bisa melakukan hal serupa.
Namun, secara faktual orangtua terlambat memahami pentingnya pendidikan anak usia dini dan kurang mampu mendidik anak dalam masa keemasannya, golden age-nya kurang dimaksimalkan. Oleh karena itu, Memang semua orang bisa menjadi guru PAUD, tapi tidak semua orang mampu menjadi guru PAUD.
Berdasarkan data guru PAUD, kelompok bermain di kecamatan saya, Kunir, terdapat 60 guru dan tiap tahun selalu berkurang, saat ini (per Februari 2023) hanya tersisa 49 guru saja. Rata-rata yang mengundurkan diri ialah guru baru, di bawah masa kerja satu tahun. Mungkin gak kuat atau gak betah.
#3 Kerjanya Gampang, Main-main dan Nyanyi-nyanyi
Anggapan ini sering terdengar dari orang-orang yang jelas menyepelekan profesi guru PAUD. Seakan-akan dirinya mampu bermain dan bernyanyi bersama anak-anak usia 3-4 tahun. Wong bermain dengan anak sendiri saja kadang ogah-ogahan dan tak mampu mengondisikanya. Bagaimana mengondisikan anak orang?
Mengajak main dan bernyanyi kepada anak usia dini sangatlah sukar. Apalagi pertemuan pertama bahkan satu bulan pertama. Mereka merasa tidak aman, tidak nyaman, dan tidak memiliki ketertarikan. Tugas gurulah yang membentuk rasa aman, nyaman, dan ketertarikan kepada anak agar mau bermain dan bernyanyi bersama.
Itu hanya masalah bermain dan bernyanyi, belum belajar. Tambah pusing sudah.
#4 Kualifikasi Pendidiknya Rendah