Mohon tunggu...
Bayu Samudra
Bayu Samudra Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Semesta

Secuil kisah dari pedesaan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mengapa Profesi Guru PAUD Kerap Dipandang Remeh? Ini Perjuangannya

24 Februari 2023   09:57 Diperbarui: 24 Februari 2023   10:09 1344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu pembelajaran fisik motorik, sosial emosional bagi anak usia dini (dokpri)

Saat ini, saya sedang menggeluti dunia pendidikan anak usia dini. Sudah memasuki tahun ketiga, mengabdikan diri menjadi guru, pendidik, pengajar anak usia dini tingkat kelompok bermain. Apakah saya malu menjalaninya? Apa tidak ada profesi lain yang ingin dikejar?

Pendidikan anak usia dini dibedakan menjadi dua tingkat atau jenjang pendidikan, yakni kelompok bermain dan taman kanak-kanak. KB dan TK menjadi pilar utama perintisan generasi emas negeri ini, kini esok dan nanti.

Kelompok bermain adalah institusi pendidikan paling dasar pada taraf pendidikan anak usia dini, sebab mendidik anak dengan usia di antara 3-4 tahun. Bayangkan saja, perjuangan dan pengorbanan para pendidik anak usia dini untuk mencerdaskan kehidupan bangsa mulai dini.

Bagaimana tidak, golden age seorang anak, penerus bangsa, dipertaruhkan pada pundak-pundak insan pendidik anak usia dini, kelompok bermain. Perjuangan memberikan pendidikan yang layak pada usianya dan pengorbanan jiwa raga untuk mencetak generasi penerus bangsa yang mapan dan berkualitas.

Akan tetapi, profesi guru PAUD dipandang sangat remeh dalam kehidupan bermasyarakat. Padahal, merekalah insan penggerak yang menentukan pertumbuhan dan perkembangan anak di masa mendatang.

#1 Gajinya Kecil, Sekecil Biji Sawi

Profesi di Indonesia yang (mungkin) gajinya paling kecil ialah guru PAUD. Lebih besar 3 kali lipat daripada gaji petugas kebersihan lingkungan (PKL) di SD. Coba lirik kanan, lirik kiri berapa gaji guru PAUD, lima juta per bulan. Kelakar klasik guru PAUD bila ditanya besaran gaji dalam satu bulan.

Mungkin ada sebagian orang yang percaya, mungkin pula sebagian orang cukup tersenyum lebar. Apakah kamu percaya dengan pernyataan saya?

Pasalnya honor atau gaji guru PAUD hanya 500 ribu per bulan (status guru diperhitungkan di pemerintah daerah dengan NPHD)-tiap pemerintah daerah mungkin berbeda besaran upah- itupun pencairannya tidak tiap bulan (dua bahkan tiga bulan) dan hanya 300 ribu per bulan untuk guru yang belum terjaring data NPHD, sebab honornya diperoleh dari patungan sesama guru yang telah masuk data penerima NPHD.

Dulu awal-awal PAUD (KB), gaji atau upah guru kelompok bermain hanya 25 ribu per bulan (2005) dan tidak tertib pembayarannya. Di tahun itu, 25 ribu mungkin sama halnya dengan 250 ribu di tahun ini. Dapat apa?

Itu besaran upah di Lumajang, bagaimana di daerah lain? Share dong di kolom komentar, mungkin ada K-ners yang pernah menjadi guru PAUD atau masih menekuni profesi ini?

Salah satu kegiatan peringatan Maulid Nabi 2022 di paud sebagai sarana pembelajaran agama budi pekerti (dokpri)
Salah satu kegiatan peringatan Maulid Nabi 2022 di paud sebagai sarana pembelajaran agama budi pekerti (dokpri)

#2 Profesi Remeh, Semua Orang Bisa

Pendidik anak usia dini seakan sangat disepelekan kehadirannya. Sebab stereotip masyarakat, terutama para orangtua, menganggap pendidik anak usia dini tidak memiliki kontribusi penting bagi tumbuh kembang anak dan cenderung menyatakan, semua orang bisa melakukan hal serupa.

Namun, secara faktual orangtua terlambat memahami pentingnya pendidikan anak usia dini dan kurang mampu mendidik anak dalam masa keemasannya, golden age-nya kurang dimaksimalkan. Oleh karena itu, Memang semua orang bisa menjadi guru PAUD, tapi tidak semua orang mampu menjadi guru PAUD.

Berdasarkan data guru PAUD, kelompok bermain di kecamatan saya, Kunir, terdapat 60 guru dan tiap tahun selalu berkurang, saat ini (per Februari 2023) hanya tersisa 49 guru saja. Rata-rata yang mengundurkan diri ialah guru baru, di bawah masa kerja satu tahun. Mungkin gak kuat atau gak betah.

#3 Kerjanya Gampang, Main-main dan Nyanyi-nyanyi

Anggapan ini sering terdengar dari orang-orang yang jelas menyepelekan profesi guru PAUD. Seakan-akan dirinya mampu bermain dan bernyanyi bersama anak-anak usia 3-4 tahun. Wong bermain dengan anak sendiri saja kadang ogah-ogahan dan tak mampu mengondisikanya. Bagaimana mengondisikan anak orang?

Mengajak main dan bernyanyi kepada anak usia dini sangatlah sukar. Apalagi pertemuan pertama bahkan satu bulan pertama. Mereka merasa tidak aman, tidak nyaman, dan tidak memiliki ketertarikan. Tugas gurulah yang membentuk rasa aman, nyaman, dan ketertarikan kepada anak agar mau bermain dan bernyanyi bersama.

Itu hanya masalah bermain dan bernyanyi, belum belajar. Tambah pusing sudah.

Salah satu kegiatan belajar anak usia dini, melukis dengan pasta (dokpri)
Salah satu kegiatan belajar anak usia dini, melukis dengan pasta (dokpri)

#4 Kualifikasi Pendidiknya Rendah

Mayoritas orang menilai pendidik anak usia dini hanya lulusan SLTA. Hal itu diperkuat dengan gaji atau upah yang diterima, sangat minim, pasti pendidikannya rendah, kompetensinya seadanya.

Nyatanya jauh berbeda. Pendidik anak usia dini minimal harus srata satu, sarjana, lulusan sarjana pendidikan anak usia dini. Bila ada pendidik PAUD yang tidak linier, dihimbau untuk kuliah lagi dengan program studi pendidikan anak usia dini (S.Pd., AUD).

Begitupun dengan kompetensinya, pendidik PAUD harus mengikuti pelatihan dasar kependidikan anak usia dini, diklat dasar paud. Selain itu, mereka harus aktif mengikuti berbagai pelatihan pendidikan anak usia dini yang diselenggarakan oleh berbagai lembaga pendidikan.

Hal tersebut ditujukan untuk meningkatkan keterampilan mengajar dan mendidik anak usia dini sekaligus melatih emosional dan karakter pendidik itu sendiri dalam melaksanakan pembelajaran PAUD di sekolah.

#5 Jenjang Karier Tidak Jelas

Status guru PAUD, terutama kelompok bermain, sangatlah absurd. Tidak ada jenjang karier. Sekali guru ya menjadi guru selama masih bernapas dan menekuni bidang pendidikan anak usia dini. Guru tidak akan menjadi kepala sekolah (bilamana kepala sekolah tidak mengundurkan diri atau diberhentikan), pengawas sekolah, bahkan jabatan tinggi lainnya.

Guru sekolah A tidak akan pernah di-rolling ke sekolah B atau sekolah C. Sebab, guru PAUD akan selalu abadi di sekolah induknya, selama yang bersangkutan tidak terjerat tindak kriminal. Bila terjerumuh ke ranah hukum, akan langsung diberhentikan dan tidak ada sistem mutasi.

Bila kita cermati bersama, masa depan guru PAUD ya begitu-begitu saja, sudah tergambar jelas mulai sekarang bahkan jauh sebelumnya. Tidak ada peningkatan karier.

Berbeda dengan pendidikan anak usia dini tingkat taman kanak-kanak. Pasalnya pendidik taman kanak-kanak dapat mengikuti program sertifikasi, program PPG Daljab, yang goal-nya mendapatkan honor atau gaji setara PNS bahkan lebih. Seolah-oleh pendidik anak usia dini jenjang kelompok bermain termarginalkan secara sistematis.

Atas dasar itu, ada saja guru kelompok bermain yang pindah ke taman kanak-kanak, meski secara administratif sangat sukar dilakukan dan biasanya yang disetujui memiliki masa kerja lebih dari 10 tahun.

#6 Ngak Masuk List Calon Menantu

Bagi kamu yang masih jomlo dan sedang proses mencari pasangan, tapi modal kerja kamu adalah guru PAUD. Jangan harap diterima calon mertua, kecuali kamu punya bisnis omzet milyaran atau sawah ladang membentang ribuan hektar.

Orangtua mana yang merelakan anaknya, menikahi orang yang tak punya harta dan tahta berlimpah, melihat anaknya hidup dalam garis kemiskinan dan serba kekurangan.

Jadi, kemungkinan besar kamu ngak akan masuk list calon menantu yang patut dipertimbangkan.

***

Terlepas dari stereotip masyarakat yang memandang rendah, remeh-temeh para pendidik anak usia dini, kami (pendidik anak usia dini) akan tetap terus memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas kepada anak didik tanpa pandang bulu, tanpa privilege golongan tertentu. Sebab anak didik di mata pendidik anak usia dini semuanya sama, setara, dan sepadan.

Mengisi gelas kosong.

Dibalik segala keremehan tersebut, guru paud senantiasa berjuang dan berkorban demi pendidikan anak usia dini. Sebuah cikal bakal yang menopang tumbuh kembang anak ke depan, batu pertama pengenalan keilmuan, dan motivator kedua anak untuk terus mengasah kecerdasan.

Salah satu kegiatan pembelajaran terhadap binatang air bagi anak usia dini (dokpri)
Salah satu kegiatan pembelajaran terhadap binatang air bagi anak usia dini (dokpri)

Memberikan Pendidikan yang Asyik dan Menarik

Guru PAUD harus selalu berkreasi, berinovasi, berpikir kreatif agar mampu memberikan pendidikan yang asyik dan menarik terlebih berkualitas dan bermutu. Mengajarkan dasar-dasar keilmuan dengan cara sederhana, berdasarkan pancaindra anak didik.

Karena mendidik anak usia dini bukanlah perkara mudah, gampang, dan remeh. Mereka tumbuh dengan berbagai warna, pola asuh orangtua, lingkungan sekitar, dan psikologis batin diri mereka.

Di rumah, mereka sangat aktif, berinteraksi dengan seluruh anggota keluarga. Saya akui, pendidikan keluarga telah berhasil menstimulasi anak untuk tumbuh dan berkembang. Namun, beda hal dengan di sekolah.

Sekolah PAUD, pijakan pertama mereka di dunia pendidikan. Sifat dan sikap dasar manusia (anak didik) akan dibentuk, ditempa, dan diasah agar dapat melekat dalam jiwa dan raganya sebagai bekal tumbuh kembang anak di masa depan.

Keberanian, kemandirian, kejujuran, ketakwaan, kedisiplinan, kegotong-royongan, dan kestabilan emosi (emosional) anak ditanamkan secara perlahan dan penuh kehati-hatian.

Sebab sekolah PAUD adalah dunia pertama anak dalam beradaptasi dengan kehidupan nyata masa mendatang. Berinteraksi dengan orang lain dan mengenal jati dirinya.

Membuat RPP Berbasis STEAM

Selain dituntut memberikan pendidikan yang asyik dan menarik, pendidik paud dibebankan tugas membuat rencana program pembelajaran berbasis STEAM. Yang mana hal ini merupakan istilah baru dalam pendidikan anak usia dini pasca kurikulum merdeka.

Pendidik perlu menyajikan pembelajaran berbasis sains, teknologi, matematika, rekayasa, dan seni. Terlepas dari kewajiban menanamkan nilai agama, moral, dan budi pekerti serta jati diri anak.

Aktivitas ini tak bisa dianggap remeh, sebab harus diklasifikasikan sesuai usia anak didik. Tidak sembarang kegiatan dapat diterapkan kepada anak didik dengan sama rata dan seimbang, sebab perkembangan anak didik beragam. Sehingga, pendidik akan mengupayakan penyesuaian-penyesuaian terhadap kondisi anak didik.

Salah satu pembelajaran anak usia dini, membuat pasir buatan dari tepung terigu (dokpri)
Salah satu pembelajaran anak usia dini, membuat pasir buatan dari tepung terigu (dokpri)

Menyusun KTSP PAUD

Setiap lembaga pendidikan, tak terkecuali PAUD, wajib memiliki kurikulum tingkat satuan pendidikan. Peran KTSP sangat penting, karena menjadi dasar perjalanan institusi pendidikan dalam memberikan pendidikan yang layak bagi peserta didik.

Menyusun kurikulum tidak boleh dikerjakan secara sembrono, asal-asalan, dan copy paste lembaga tetangga. Mengingat kurikulum merupakan pedoman pembelajaran dan pendidikan yang berguna jangka panjang.

Namun di Indonesia, sering terjadi pergantian kurikulum. Tiap ganti menteri pendidikan, berganti pula kurikulumnya. Hal ini, membuat lembaga pendidikan, terutama para guru harus berjibaku dengan waktu untuk memberikan pengajaran kepada peserta didik dan menyusun ulang kurikulum.

Salah satu kegiatan PMT bagi anak paud (dokpri)
Salah satu kegiatan PMT bagi anak paud (dokpri)

Mengerjakan Administrasi Sekolah

Tak cukup berat jika belum dibebankan tugas administrasi sekolah.

Perlu diketahui, lembaga pendidikan anak usia dini tidak dibekali dengan tenaga kependidikan tata usaha atau tenaga kependidikan administrasi sekolah. Maka dari itu, guru atau kepala sekolah merangkap jabatan menjadi tendik tata usaha.

Sebuah tugas dan kewajiban yang berlawanan dari seorang guru, pendidik. Bagi guru yang menjalankan tugas sebagai tendik tata usaha harus mengatur seluruh manajemen sekolah, administratif sekolah, seperti input dan sinkronisasi dapodik, perencanaan dan pelaporan dana BOP, legalisasi perizinan operasional lembaga, kewajiban perpajakan, dan administrasi lainnya.

Menyiapkan Diri untuk Akreditasi

Lepas dari kegiatan administrasi sekolah, sekolah paud harus terakreditasi. Oleh sebab itu, guru paud harus menyiapkan seluruh instrumen penilaian akreditasi sebaik mungkin agar lembaganya dapat diakreditasi.

Kebetulan tahun ini, 2023, adalah tahun akreditasi bagi seluruh lembaga pendidikan anak usia dini di Indonesia. Sebagaimana pengumuman BAN PAUD dan PNF, seluruh lembaga pendidikan anak usia dini dan pendidikan non formal dapat mendaftarkan diri untuk diakreditasi mulai 6 Februari 2023.

Meskipun kegiatan akreditasi hanya berlangsung lima tahun sekali, tapi bagi lembaga pendidikan yang baru pertama kali akreditasi akan sangat kelabakan, mengingat rentetan perubahan yang telah terjadi, misal perubahan kebijakan kurikulum selama masa pandemi, kewajiban pergantian kurikulum menjadi kurikulum merdeka, dan persoalan administratif lainnya.

Urgensi akreditasi lembaga pendidikan anak usia dini sebagai penjaminan mutu kualitas pendidik dan pendidikan anak usia dini pada suatu institusi pendidikan, terutama sekolah PAUD.

Salah satu kegiatan parenting yang berkolaborasi dengan Mahasiswa KKN 2023 terkait tema stunting dan mendidik anak (dokpri)
Salah satu kegiatan parenting yang berkolaborasi dengan Mahasiswa KKN 2023 terkait tema stunting dan mendidik anak (dokpri)

Melaksanakan Kegiatan Parenting

Tak berhenti di situ, pendidik paud tak hanya memiliki tugas mendidik peserta didik usia 3-6 tahun saja. Melainkan wajib memberikan pendidikan bagi orangtua atau walimurid peserta didik agar dapat mendukung proses kegiatan belajar mengajar peserta didik di sekolah.

Beberapa hal yang ditekankan dalam kegiatan parenting ialah pertumbuhan dan perkembangan anak didik, seperti memberikan asupan gizi yang seimbang terhadap anak, kiat dan tips penanganan anak pada kondisi tertentu, pola asuh orangtua terhadap anak, dan peranan penting keluarga bagi tumbuh kembang anak.

Sebab pendidik anak usia dini tak hanya fokus pada peserta didik, pun harus intens terhadap orangtua, sebab berhasilnya tujuan pendidikan anak usia dini merupakan kontribusi bersama antara orangtua dan pendidik anak usia dini.

Menjadi Orangtua Sebelum Waktunya

Bagaimana tidak, bagi guru baru yang belum menikah dan atau belum diberi momongan, mereka akan menjadi orangtua sebelum waktunya. Mendidik anak, mengasuh anak, dan memperhatikan tumbuh kembang anak.

Dan itu, bukan hanya satu orang anak, melainkan belasan anak didik. Bayangkan, betapa ikhlasnya mereka mengasuh anak orang lain hingga belasan anak?

Hal ini didasarkan dari hasil kalkulasi jumlah guru dan murid berdasarkan dapodik pada semester ganjil tahun ajaran 2022/2023, yang mana jumlah guru PAUD sebanyak 483.216 dengan jumlah murid sebanyak 6.726.156 peserta didik.

Artinya, setiap pendidik PAUD di Indonesia mengasuh, mendidik, dan memperhatikan anak didik sebanyak 13 anak didik.

Salah satu unjuk kreasi siswa paud dalam acara wisuda, tarian daerah Jawa Timur (dokpri)
Salah satu unjuk kreasi siswa paud dalam acara wisuda, tarian daerah Jawa Timur (dokpri)

***

Masihkan profesi guru PAUD dianggap remeh? Jika kamu mampu, kenapa bukan kamu saja!

Bayu Samudra

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun