Mohon tunggu...
Pasu Sibarani
Pasu Sibarani Mohon Tunggu... Akuntan - Akuntan

NIM: 55522120006 - Magister Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Dosen: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Peluang dan Tantangan Perpajakan Controlled Foreign Corporation di Indonesia Menggunakan Pendekatan Teori Pierre Bourdieu

28 Juni 2024   23:17 Diperbarui: 28 Juni 2024   23:25 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
EU Tax and Customs/QSV Group

 Habitus terbentuk melalui proses sosialisasi sejak usia dini, melalui interaksi dengan keluarga, pendidikan, teman sebaya, dan lingkungan sosial lainnya. Pengalaman hidup yang berulang dan struktur sosial yang ada membentuk pola pikir, kebiasaan, dan tindakan individu. Pembentukan habitus dilakukan melalui pendidikan, keluarga dan lingkungan sosial.

Habitus cenderung bertahan lama dan sulit diubah karena terbentuk dari pengalaman yang terakumulasi sepanjang hidup seseorang. Habitus beroperasi sebagian besar pada tingkat bawah sadar. Individu biasanya tidak sepenuhnya menyadari pengaruh habitus pada tindakan dan pemikiran mereka.Habitus juga  menciptakan konsistensi dalam perilaku dan praktik individu meskipun dalam situasi yang berbeda. Misalnya, cara seseorang berbicara, berpakaian, atau bertindak dalam situasi sosial tertentu biasanya konsisten dengan habitus mereka. 

Habitus berfungsi sebagai pedoman yang mengarahkan tindakan dan keputusan individu tanpa memerlukan refleksi atau pemikiran yang mendalam. Ini membantu individu menavigasi berbagai situasi sosial secara otomatis. Membentuk preferensi dan selera individu, termasuk selera makanan, musik, pakaian, dan budaya. Selera ini bukan hanya preferensi pribadi, tetapi juga cerminan dari posisi sosial mereka. Selain itu melalui habitus, struktur sosial yang ada direproduksi karena individu bertindak sesuai dengan norma dan nilai yang telah diinternalisasi. Ini membantu mempertahankan status quo dan hierarki sosial.

Habitus terkait erat dengan konsep lain dalam teori Bourdieu, yaitu struktur sosial dan arena (field). Struktur sosial mengacu pada kondisi eksternal yang membentuk habitus, sementara arena adalah ruang di mana habitus beroperasi dan di mana individu bersaing untuk berbagai bentuk kapital (modal). 

2. Kapital

 Teori kapital Pierre Bourdieu memperluas konsep kapital atau modal yang biasanya hanya merujuk pada aset ekonomi, untuk mencakup berbagai bentuk modal lainnya yang memiliki peran penting dalam struktur sosial. Menurut Bourdieu, kapital tidak hanya terbatas pada uang atau aset fisik tetapi juga mencakup berbagai sumber daya yang dapat memberikan keuntungan sosial, budaya, dan simbolik.  Kapital terdiri dari beberapa jenis, yakni kapital ekonomi, kapital budaya, kapital sosial, dan kapital simbolik.

Kapital ekonomi adalah aset finansial dan material yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok, seperti uang, properti, dan investasi. Kapital ekonomi memberikan kemampuan untuk membeli barang dan jasa, serta memengaruhi kekuatan ekonomi seseorang dalam masyarakat. Ini adalah bentuk kapital yang paling mudah diukur dan terlihat. 

Kapital budaya merujuk pada pengetahuan, keterampilan, pendidikan, dan kemampuan budaya yang dapat memberikan keuntungan sosial. Kapital budaya membantu individu mendapatkan status sosial dan akses ke posisi yang lebih tinggi dalam masyarakat. Pendidikan, misalnya, dapat meningkatkan peluang kerja dan mobilitas sosial. 

Kapital sosial terdiri dari jaringan hubungan sosial dan koneksi yang dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan sumber daya atau keuntungan. Jaringan sosial yang kuat dapat memberikan akses ke informasi, dukungan, dan kesempatan yang tidak tersedia bagi orang tanpa koneksi tersebut. Kapital sosial dapat membantu dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pekerjaan, pendidikan, dan kehidupan pribadi. 

Kapital simbolik adalah bentuk pengakuan, prestise, kehormatan, dan legitimasi yang diperoleh seseorang melalui kapital lain. Kapital simbolik memberikan kekuasaan dan status dalam masyarakat. Misalnya, gelar akademis atau penghargaan publik dapat meningkatkan kehormatan seseorang dan memberikan legitimasi sosial. 

Salah satu aspek penting dari teori kapital Bourdieu adalah bahwa berbagai jenis kapital dapat diubah atau dikonversi dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Proses konversi ini memungkinkan individu untuk menggunakan satu jenis kapital untuk mendapatkan jenis kapital lain yang lebih diinginkan dalam konteks tertentu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun