Setelah Shalat Isya, saya memberikan tambahan pelajaran kepada siapapun. Tidak hanya anak SD. Tapi juga SMP dan SMA. Biasanya, yang rajin datang adalah mereka yang sudah kelas 3, yang sebentar lagi menghadapi UN.
Mendapati betapa gigihnya mereka mengikuti semua aktivitas yang saya sajikan, maka saya bisa menyimpulkan: semangat anak-anak disana luar biasa.
Setelah Satu Tahun Mengabdi Disana..
Jujur saja, setahuan berada di pedalaman Kalimantan dan membersamai anak-anak hebat, tentu menjadi tahun terbaik dalam hidup saya. Tahun yang tidak pernah tergantikan. Sungguh!
Bahkan jika saya punya kemampuan untuk kembali ke masa lalu dan mengulanginya lagi, saya pasti akan melakukan hal demikian.
Pergi lagi ke pedalaman Kalimantan dan mengajari anak-anak disana.
Tapi itu tidak mungkin, bukan?
Maka mau tidak mau, setelah satu tahun pengabdian, saya harus ditarik kembali ke Bogor. Tugas saya di Sekolah Guru Indonesia sebagai relawan pendidikan selesai dan saya harus melanjutkan hidup.
Kembali memikirkan, apa yang bisa saya lakukan kemudian?
Saya sudah terlanjur jatuh hati pada dunia pendidikan. Bersamanya, hidup saya nyaman, bahagia, dan tentram sekali rasanya.
Bisa membuat siswa saya tersenyum puas dan berteriak, “Yeay! Akhirnya saya bisa mengerjakan soal ini!” itu adalah kebahagian paling besar dalam hidup.