Tapi..
Jangan buru-buru memukul. Mari kita pelajari dulu hadist di atas ya. Sesuai apa yang saya pahami..
Pertama, ketika Muhammad Rasul Allah mengucapkan perkataan demikian, maka lawan bicaranya siapa? Siapa yang diberi nasihat demikian ketika itu?
Pasti para sahabat toh? Orang-orang sekelas Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Abdullah bin Mas’ud, dan sebagainya.
Mereka adalah orang-orang yang iman dan takwanya terjamin. Orang-orang yang Islamnya tidak perlu dipertanyakan. Shalat mereka pasti genap, dilakukan di awal waktu, dan berjama’ah di masjid.
Artinya, ketika mereka menikah dan punya anak, maka mereka sudah bisa memberikan teladan yang benar. Mereka shalat lima waktu bersama-sama dan dilihat anak-anaknya. Mereka berpuasa dan bersedekah disaksikan juga oleh buah hatinya.
Mereka orang tua yang bisa dicontoh..
Kedua, lihat nasihat Muhammad Rasul Allah ini, “Perintahkanlah anak-anakmu shalat ketika mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka bila pada usia sepuluh tahun tidak mengerjakan shalat..”
Perhatikan dengan baik.
Sahabat sekelas Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, dan sebagainya itu, diperintah mengajarkan shalat kepada anak-anak mereka mulai dari usia tujuh tahun. Nanti, ketika pada usia sepuluh tahun belum juga bisa, maka barulah pukul.
Ada berapa rentang waktu dari tujuh tahun ke sepuluh tahun?