Saya akan memulai tulisan ini dari secuil kisah Muhammad. Dan jika kehidupan Muhammad itu diumpakan sepotong roti yang nikmat karena kebagusan akhlak dan sikapnya, maka kisah ini hanya remah-remahnya saja. Cuma secuil dari betapa bejibunnya kisah teladan yang lain.
Lalu, semoga saya dan anda semua bisa terus belajar pada keteladanan beliau, terus menerus merasa diri tidak pintar, sehingga akan senantiasa membaca banyak hal.
Dan inilah secuil kisah Muhammad yang menginspirasi saya, hingga mampu menghasilkan tulisan sederhana ini..
Dari Anas, bahwasanya ada seorang Arab Badui buang air kecil di dalam masjid. Lalu orang-orang berdiri, hendak menghadang kesana dan mencegahnya, tapi kemudian Rasulullah Muhammad bersabda: “Biarkanlah ia (sampai selesai), jangan kalian hentikan!” Baru ketika si Arab Badui kelar menuntaskan hajat kecilnya, Rasulullah meminta air satu ember dan menyiram bekas kencing si lelaki tadi.”
Aduhai.. sabar sekali Muhammad, bukan? Ia pemimpin agama, punya kekuasaan, dan disegani. Seharusnya, mudah saja ia meminta satu dua orang agar menegur si Arab Badui untuk tidak buang air kecil disana.
Tapi Muhammad tidak demikian. Beliau malah bilang, “Biarkanlah ia (sampai selesai)!”
Sebagai orang yang tidak begitu banyak mengerti ilmu agama, maka ketika membaca hadist di atas, saya takjub! Hebat sekali akhlak dan sikap Muhammad ini.
Benar-benar mengagumkan.
Saya membayangkan berada di posisi beliau. Seandainya saya sedang melakukan pembelajaran di masjid atau sekolah, lalu ada orang asing yang datang dan sekonyong-konyong buang air kecil di dekat kami, maka saya pasti akan langsung menegur.
Bahkan boleh jadi malah marah-marah! Membentak!
“Heh! Punya mata nggak sih? Ini sekolah (atau masjid), tempatnya orang beribadah dan menuntut ilmu! Jangan buang air kecil disini!”