Mohon tunggu...
Bang Syaiha
Bang Syaiha Mohon Tunggu... Guru | Penulis | Blogger | Writer | Trainer -

www.bangsyaiha.com | https://www.facebook.com/bangsyaiha

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Guru dan Orang Tua Itu Sebenarnya Boleh Memukul Anaknya Nggak Sih?

25 Mei 2016   10:21 Diperbarui: 25 Mei 2016   21:02 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tapi..

Jangan buru-buru memukul. Mari kita pelajari dulu hadist di atas ya. Sesuai apa yang saya pahami..

Pertama, ketika Muhammad Rasul Allah mengucapkan perkataan demikian, maka lawan bicaranya siapa? Siapa yang diberi nasihat demikian ketika itu?

Pasti para sahabat toh? Orang-orang sekelas Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Abdullah bin Mas’ud, dan sebagainya.

Mereka adalah orang-orang yang iman dan takwanya terjamin. Orang-orang yang Islamnya tidak perlu dipertanyakan. Shalat mereka pasti genap, dilakukan di awal waktu, dan berjama’ah di masjid.

Artinya, ketika mereka menikah dan punya anak, maka mereka sudah bisa memberikan teladan yang benar. Mereka shalat lima waktu bersama-sama dan dilihat anak-anaknya. Mereka berpuasa dan bersedekah disaksikan juga oleh buah hatinya.

Mereka orang tua yang bisa dicontoh..

Kedua, lihat nasihat Muhammad Rasul Allah ini, “Perintahkanlah anak-anakmu shalat ketika mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka bila pada usia sepuluh tahun tidak mengerjakan shalat..”

Perhatikan dengan baik.

Sahabat sekelas Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, dan sebagainya itu, diperintah mengajarkan shalat kepada anak-anak mereka mulai dari usia tujuh tahun. Nanti, ketika pada usia sepuluh tahun belum juga bisa, maka barulah pukul.

Ada berapa rentang waktu dari tujuh tahun ke sepuluh tahun?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun