Mohon tunggu...
Bambang Suwarno
Bambang Suwarno Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Mencintai Tuhan & sesama. Salah satunya lewat untaian kata-kata.

Pendeta Gereja Baptis Indonesia - Palangkaraya Alamat Rumah: Jl. Raden Saleh III /02, Palangkaraya No. HP = 081349180040

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Matchmaker Sejatiku

29 April 2021   09:02 Diperbarui: 29 April 2021   09:10 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Tapi menurutku, Bu Astuti itu tidak seperti itu. Dia baik sekali kok padaku!"

Begitu dengar nama Astuti, sontak ingatanku menuju ke seorang gadis yang 15 tahun lalu pernah jadi pacarku. Bahkan dia adalah cinta pertamaku. Kalau barusan, Alba menyebut bahwa umurnya sekitar 35 tahun, ya pas juga. Kalau dia cantik dan pintar, Astutiku yang dulu ya seperti itu.

Sesungguhnya dulu kami sama-sama saling mencintai. Akibat kesombongan ibunya, yang tak menyetujui hubungan kami, cinta kami kandas di tengah jalan. Itu terjadinya di kota kelahiranku dulu.

Setelah aku meninggalkan kota tersebut, dan menetap di kota ini sampai sekarang, aku tak tahu lagi apapun tentangnya. Namun apakah gurunya Alba tersebut adalah Astutiku yang dulu? Ini yang mesti digali lebih jauh dari anakku.

"Kenapa, Yah......kok diam saja?"

"Enggak apa-apa kok! Cuma dulu ketika Ayah masih muda, memang pernah punya teman yang namanya Astuti juga. Oh, ya.....apakah kamu punya foto ibu gurumu itu?"

"Ada! Aku punya! Sebentar......" ia lalu membuka galeri di hapenya, "Nah ini dia, Yah!"

Tidak salah lagi! Ia memang Astuti yang dulu adalah kekasihku. Namun benarkah sampai sekarang dia masih menjomblo?

***

Perjumpaan kembali antar mantan kekasih, biasanya menerbitkan gairah dan kebahagiaan. Seperti itulah yang kurasakan saat berjumpa kembali dengan Astuti. Excitement yang serupa kuyakin dinikmati juga oleh guru cantik itu.

Dari proses saling tanya dan saling jawab tentang kehidupan masing-masing, tahulah aku, bahwa ternyata kami bernasib sama. Sama-sama menjomblo lagi..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun