Setelah meneduhkan jiwa, baru meneduhkan raga. Itu sebabnya, begitu selesai mengikuti ibadah pagi, aku segera menuju ke sebuah kantin yang terletak di seberang gedung gereja. Kalau hari minggu pagi tak sempat masak, aku dan suami kerap bersarapan di kantin ini.
"Lho, kok menyendiri di sini?" sapa Ny. Lina yang baru masuk kantin.
"Lagi pengin sarapan rawon...."
"Oh jual rawon juga to? Iya deh aku juga mau sarapan nasi rawon."
"Mana bojomu?" tanyaku.
"Masih molor di kamarnya. Semalaman kan nonton sepakbola. Katanya, dia ikut kebaktian yang sore saja. Kalau bojomu sendiri?"
"Lagi ada tugas kantor di Surabaya."
"Tadi, suasana rapatnya ibu-ibu seru banget, lho!"
"Memangnya ada rapat? Kok tadi nggak ada pengumumannya?" tanyaku.
"Bukan rapat resmi gereja. Tapi rapat rutin ibu-ibu, para kepowati gereja di halaman parkir, di bawah pohon beringin itu."
"Astaga....!"