Sedangkan pada artikel penelitian kedua, proses analisis data dilakukan oleh pengumpul data yang mengunggah rekaman wawancara ke laptop setiap harinya. Wawancara ditranskripsikan ke dalam bahasa Portugis, dan laporan ringkasan singkat setiap wawancara.Â
Tim studi bertemu rutin membahas tema yang muncul dan untuk melakukan triangulasi temuan di seluruh responden. Tinjauan literatur sebagai titik tolak untuk mengidentifikasi tema dan disesuaikan karena semakin banyak dan berbeda muncul dari data melalui pertemuan tanya jawab reguler.Â
Transkrip diunggah ke Dedoose (versi 7.6.6) dan tim studi mengembangkan buku kode awal dengan melakukan analisis tematik dari data dikembangkan dari apriori dan tema muncul menggunakan 8 transkrip yang dipilih 20% secara acak.
Kemudian diekspor kode dari Dedoose ke Excel dan diatur kembali berdasarkan tema utama. Dua topik utama muncul dari analisis data: (1) persepsi diskriminasi berbasis gender dan (2) persepsi wawasan perempuan tentang kesehatan perempuan.Â
Masing-masing tema mewakili aspek berbeda dari pengalaman dan pengamatan terkait gender peserta. Tiga temuan utamanya : (1) perempuan yang berpartisipasi dalam penelitian tidak melaporkan perasaan diskriminasi di tempat kerja; (2) para pembuat keputusan memandang bahwa perempuan juga terwakili dalam sektor kesehatan di Mozambik; dan (3) para pembuat keputusan memandang perempuan sebagai pribadi yang lebih peka terhadap isu-isu yang berpusat pada perempuan daripada laki-laki.
Pada tulisan penelitian ketiga; selama pendekatan pembangunan teori, berbagai metode analisis data diterapkan. Analisis data studi kasus termasuk membangun database kronologis 5 tahun terdiri dari dokumen-dokumen seperti menit forum, survei, data kelompok fokus sebelumnya dan presentasi.Â
Content analysis, operasi pengkodean yang memungkinkan transformasi data mentah menjadi data standar. Memungkinkan pandangan keterlibatan kerja diterapkan.
Analisis data dari 14 studi kasus dikumpulkan, bagian membangun kerangka teoritis, termasuk rencana perjalanan berurutan, analisis paradigma menggunakan serangkaian analisis sistematis untuk pemrosesan informasi. Itinerary dipakai model empat kuadran AQAL.Â
Coding, melibatkan pemecahan, interpretasi dan konseptualisasi data, digunakan. Tanda kurung paradigma diterapkan dimulai dengan kasus pengkodean dan artikel yang ditulis dari perspektif yang sama. Kemudian dikategorikan ke dalam kerangka 4 kuadran AQAL.
Tema dianalisis mencakup paradigma dan membantu metateori dan pembentukan kerangka terintegrasi. Analisis data dihasilkan dari wawancara semi terstruktur dan kelompok fokus meliputi penataan dan pengkodean catatan, teks dan catatan lapangan yang diperoleh.Â
Hal ini direduksi dan dikategorikan menggunakan label berupa kode-kode. Tema bermakna diidentifikasi dan hubungan serta pola relevansi didokumentasikan.