Data dikumpulkan melalui focus group yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang pengalaman peserta tentang kegunaan pembinaan (coaching) pengembangan profesional dan perilaku kerja mereka di dalam organisasi.Â
Disampaikan karena terbatasnya penelitian empiris dan teori tentang efektivitas pembinaan, terutama yang berkaitan dengan layanan manusia, pendekatan grounded theory (Padgett, 2017) adalah prinsip panduan dalam desain penelitian.
Pada artikel yang kedua penelitian dilakukan menggunakan metode kualitatif yang melakukan wawancara mendalam (in-depth interview) dengan 39 individu (32 perempuan, 7 pria) tingkat senior, yang terlibat di dalam pembuatan atau implementasi kebijakan yang berpusat pada perempuan di Kementerian Kesehatan Mozambik dan institusi terkait. Studi ini mendapat persetujuan dari Universitas IRB.Â
Riset menggunakan panduan wawancara semi-terstruktur yang mencakup pertanyaan tentang kesulitan dan faktor fasilitasi yang dihadapi dalam proses pembuatan kebijakan, dan peran gender yang dirasakan dalam proses tersebut. Peneliti menggunakan pendekatan analisis deduktif dan induktif, dimulai dengan satu set tema yang telah diidentifikasi sebelumnya dan memperluas ini untuk memasukkan tema yang muncul selama pengkodean.
Sedangkan pada artikel penelitian yang ketiga menggunakan beberapa pendekatan kualitatif, terutama pendekatan GMTB (general method of theory-building) yang memiliki kekayaan teori, walaupun tetap memiliki keterbatasan-keterbatasanya.
Namun telah berkontribusi menyumbangkan teori baru yang patut dicoba untuk diaplikasikan keberhasilannya terutama di dalam manajemen kepemimpinan, organisasi dan sumber daya manusia (MSDM).Â
Strategi penelitian sangat baik dilakukan dengan menggunakan a case study, meta-triangulation, semi-structured interviews, dan focus groups. Sayangnya keterlibatan jumlah peserta dalam grup fokus ini tidak terlalu banyak dan diakui peneliti sebagai salah satu limitasi.
Untuk pengambilan dan pengumpulan data pada penelitian pertama, reponden FGD secara virtual dari 3 kohort berpartisipasi selama 60 menit. Secara keseluruhan, dilakukan 5 VFG ini (virtual focus group)Â melalui aplikasi zoom.Â
Setiap kelompok fokus direkam dan ditranskripsi. Wawancara juga dilakukan kepada 2 pelatih profesional yang memfasilitasi 7 peer coaching circles untuk masing-masing cohort. Tim peneliti melakukan beberapa kelompok fokus di antaranya; penerima hibah yang disponsori yayasan, beberapa kelompok kedua organisasi nirlaba di seluruh wilayah metropolitan, semua karyawan organisasi nirlaba besar.Â
Serangkaian pertanyaan yang dikembangkan kepada kelompok fokus informasi terkait; (1) penilaian peserta tentang pertumbuhan individu mereka dalam pembelajaran kepemimpinan, (2) dampak pembelajaran, dan (3) penerapan pembelajaran dalam organisasi. Sedangkan pertanyaan wawancara terkait; (1) pengembangan profesional peserta kohort, (2) pembelajaran dan dampak kolektif/kohort, dan (3) penerapan dan dampak organisasi.
Pengumpulan data untuk penelitian kedua; peneliti merekrut tiga pengumpul data Mozambik dengan pengalaman melakukan penelitian kualitatif, dan mengadakan pelatihan metodologi selama 2 hari dan untuk membiasakan pengumpul data dengan panduan wawancara.Â