Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Apa Itu Buddisme (18)

13 Oktober 2022   21:31 Diperbarui: 13 Oktober 2022   21:35 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sisi lain, jika manusia mengetahui jalan dan mengejarnya sampai akhir, sudah pasti sifat manusia sendiri
masa depan akan berubah.

Karena sifat-Buddha ini sudah ada di sana, tidak perlu menciptakan apa pun: itu bukan sesuatu yang dibuat, itu bukan sesuatu yang bisa ditemukan di suatu tempat; itu hanya berada di sana dan membiarkan sifat sejati manusia mengungkapkan dirinya sendiri. Dari saat seseorang mengetahui, mengikuti dan mengejar jalan, seseorang bergerak menuju tujuan yang relatif mudah dicapai, mari manusia ambil contoh mentega dan susu. Mentega berpotensi
hadir dalam susu; manusia memiliki pengetahuan teoretis ini. Manusia juga bisa mempelajari teknik yang sesuai. Dengan melakukan upaya yang diperlukan, tidak ada keraguan tentang hasilnya: manusia akan mendapatkan mentega dengan sangat cepat.

Hal yang sama berlaku untuk jalan spiritual. Potensi ada di sana, sifat Buddha hadir dalam diri manusia; cukup mengetahui cara yang memungkinkan untuk mengungkapkan potensi ini, dan mempraktikkannya untuk mengaktualisasikan sifat Buddha manusia dan membuka manusia ke dimensi penuh Kebangunan. Jika seseorang mengabaikan cara-cara ini dan tidak mempraktikkannya, tidak akan terjadi apa-apa.

 Meskipun susu berpotensi mengandung mentega, namun jika tidak diusahakan ternyata mentega akan tetap dalam keadaan potensial dan tidak dapat bermanifestasi. Oleh karena itu penting untuk menyadari sifat sejati manusia yang hanya meminta untuk mengungkapkan dirinya asalkan manusia menggunakan metode yang tepat. Begitu manusia
yakin akan keberadaan sifat Buddha dalam diri manusia, mudah untuk membiarkannya muncul karena, pada akhirnya, sangat dekat dengan manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun