Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging – karena keduanya bertentangan – sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki. Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.
Perbuatan DAGING telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Tetapi buah ROH ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.” (Galatia 5.13; 16-24)
Yesus telah membuktikan pada BAPA bahwa tidak semua manusia takluk oleh kuasa nafsu kedagingan (selfish gene) – (bandingkan dengan tipe manusia-manusia ini: Adam, Hawa, Kain atau kita semua). DiriNya telah membuktikan hal itu. Dan oleh karena Yesus telah membuktikan bahwa diriNya tidak takluk kepada nature keberdosaan manusia, maka hukum dosa dan maut menjadi tidak relevan sebagai alat untuk mengadili umat manusia. Sebab Hukum dosa dan maut (Hukum kehendak bebas) telah dibuktikan salah oleh Yesus. Dan Karena telah dibuktikan salah, maka hukum itu tidak bisa lagi dijadikan sebagai alat penghakiman. Hak penghakiman sekarang berpindah pada diri Yesus sendiri yang telah menaklukkannya.
Oleh karena itulah Dia disebut sebagai Hakim yang akan mengadili seluruh umat manusia pada akhir zaman. Oleh karena itu Dia menyebut DiriNya adalah satu-satunya JALAN – karena Dia-lah satu-satunya yang akan mengadili seluruh umat manusia.
Jalan satu-satunya kepada BAPA hanya melalui ANAK (Yesus) – MELALUI PENGHAKIMANNYA.
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yohanes 14.6 – ditulis hampir 2000 tahun lalu)
“Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak” (Yohanes 5.22)
Mengapa Allah Bapa yang transenden menyerahkan penghakiman kepada Anak yang imanen sebagai HAKIM bagi seluruh umat manusia?
Sebab, Kristus telah berhasil membalik (The Great Reversal) hukum dosa dan maut menjadi kasih karunia melalui kematianNya (bahasa alkitabnya: mengalahkan dosa dan maut; bdk.1 Kor 15.55-57; Roma 8.2; Yoh 1.17).