Joko Pacul: "Iya Pak, dan lihat, banyak anak muda yang sudah ikutan membantu. Mereka membuat poster dan meme lucu tentang festival kita di media sosial."
Novita Wiyanti: "Kita juga mendapatkan dukungan dari para tokoh masyarakat dan pengusaha lokal. Mereka melihat potensi keceriaan ini untuk meningkatkan pariwisata dan ekonomi kita."
Saat festival tiba, warung kopi mereka dipenuhi oleh tawa, musik, dan wangi kopi khas Banyumas. Semua orang terlihat bersemangat mengikuti acara dan lomba yang diadakan. Bahkan robot-robot pelayan dari masa depan ikut terlibat dalam menciptakan atmosfer yang meriah.
Joko Pacul: "Pak Slamet, lihat itu! Orang-orang tertawa bahagia, dan mereka benar-benar menikmati festival kita!"
Slamet Tohari: "Ini luar biasa. Kita berhasil membawa keceriaan, teknologi, dan tradisi menjadi satu. Masyarakat Banyumas benar-benar merespons dengan positif."
Acara pun berlangsung dengan lancar, dan pada akhirnya, festival mereka sukses besar. Setelah semua selesai, mereka kembali ke masa sekarang dengan mesin waktu yang sama. Tapi kali ini, mereka membawa pulang lebih dari sekadar kenangan.
Novita Wiyanti: "Ini adalah pengalaman yang luar biasa. Kita bisa membuktikan bahwa teknologi dan tradisi bisa hidup berdampingan dengan cara yang menyenangkan."
Joko Pacul: "Pak Suhu, apakah Anda merasa bangga?"
Slamet Tohari: "Tentu saja..boss! Ini membuktikan bahwa perubahan bisa terjadi dengan cara yang kocak dan ceria. Terkadang, untuk membuat perubahan, kita perlu menyelipkan sedikit humor dalam setiap langkah kita."
Sambil tertawa, mereka bersama-sama menatap masa depan Banyumas dengan penuh harapan. Petualangan mereka di masa depan tidak hanya membawa perubahan positif, tetapi juga meninggalkan cerita yang dikenang oleh seluruh Banyumas.
Epilog: Pilihan Masa Depan Banyumas