Mohon tunggu...
Bazaruddin Ahmad
Bazaruddin Ahmad Mohon Tunggu... Guru - Berkaryalah

Pernah mengajar di homeschooling kak Seto Solo. Kini Mengabdikan diri di SMA N 1 Pulau Maya. Belajar untuk Menulis. j

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rintik Hujan Tak Sampai

3 Januari 2016   12:36 Diperbarui: 3 Januari 2016   13:46 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku tak berkutik, tak dapat mengatakan tidak. Sampai di rumahnya. seperti yang dibilang, ia memang tinggal sendirian.

“Siapa calon isterimu bang” Pertanyaannya sungguh  menyebalkan. Seharusnya dirimu, batinku.

“Hmmm,,, belum ada”

“Ah tidak mungkin”

”benar. Untuk apa aku berbohong”

“Baiklah. Aku percaya. Oh ya sebentar, ada sesuatu untukmu”

Dia menuju ruang belakang. Memang apa yang ingin diberikan padaku? Tanyaku dalam hati. Tak berselang lama, ia muncul dengan sebuah buku yang tampaknya tak asing bagiku.

“Ini untukmu bang”

Tanganku bergetar saat menerima buku itu. Semoga covernya saja yang mirip dengan cover diaryku yang hilang. Tapi, ternyata harapku tak menyentuh kenyataan. Buku yang dia berikan ternyata memang milikku.

Aku terdiam. Sesekali kulirik wajahnya yang masih terlihat tenang.

“itu milik abang bukan?” Aku kian terpojok dan masih bungkam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun