Mohon tunggu...
Bazaruddin Ahmad
Bazaruddin Ahmad Mohon Tunggu... Guru - Berkaryalah

Pernah mengajar di homeschooling kak Seto Solo. Kini Mengabdikan diri di SMA N 1 Pulau Maya. Belajar untuk Menulis. j

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rintik Hujan Tak Sampai

3 Januari 2016   12:36 Diperbarui: 3 Januari 2016   13:46 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hujan reda.

Perbincangan berakhir seiring bahan cerita yang hampir kering dan hujan yang beranjak reda. Motor kami melaju beriringan. Sampai di gerbang sekolahnya, aku melepasnya. Untuk hari ini. Dan esok lusa dan seterusnya mungkin akan begini terus. Sungguh tak dapat kubayangkan bagaimana harus berjalan beriring dengan istri orang yang sangat kuidamkan.

Langit bersahaja. Memang hujan sudah benar-benar reda. Tapi tidak dengan benak di kepala, masih bergumul resah dengan ini semua.

Hujan rintik di malam yang pelik

            Tak dapat kutampik, betapa hatiku tersanjung saat ia minta aku bertandang ke rumahnya. Tapi aku juga tak bisa menghindar dari kenyataan bahwa hatinya sudah dikawal oleh lelaki lain secara syah menurut hukum dan agama. Aku menolak awalnya, tapi ia mendesak dan bilang bahwa untuk sementara suaminya bekerja di jawa. Kalau pulang, paling sekali sebulan.

Jika ada tetangga yang bersuara sumbang, akan dia katakan bahwa aku adalah abang kandungnya. Aku tak bisa menolak lagi kalau sudah ditenangkan begitu.

“tak kau ingat, bukankah dulu banyak yang bilang wajah kita mirip. Jadi, mustahil mereka tak percaya” ujarnya membuka pembicaraan.

Aku sesak kenapa itu harus diungkit. Berwajah mirip tidak menjamin itu jodoh. Seperti kita, andai dia tahu.

“Iya, abang ingat. Tapi... “

“Sudah jangan banyak alasan. Abang memang tak berubah, selalu saja banyak pertimbangan untuk melakukan yang sedikit”

Sesakku kian kuat. Aku memang terlambat karena banyak timbang rasa, padahal hanya butuh sedikit waktu untuk mengatakan “I really fall in love with you” padanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun